kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PM Jepang ajukan proposal bujet 2019 sebesar Rp 13.226 triliun


Jumat, 21 Desember 2018 / 14:23 WIB
PM Jepang ajukan proposal bujet 2019 sebesar Rp 13.226 triliun
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shizo Abe, Jumat (21/12) menyetujui rencana anggaran tahun fiskal 2019 sebesar ¥ 101,5 triliun. Angka ini merupakan rekor anggaran, yang disiapkan pemerintah sekaligus sebagai bantalan dari dampak rencana kenaikan pajak penjualan atau sales tax.

Menteri Keuangan Jepang menjelaskan, dengan anggaran setara Rp 13.226 triliun untuk periode tahun fiskal yang dimulai 1 April mendatang ini, pemerintah Jepang akan meningkatkan dana subsidi kesejahteraan, upah aparatur negara, dan anggaran pertahanan.

Nasib rencana bujet ini akan ditentukan parlemen pada April mendatang.

Niat pemerintahan Abe memperbesar anggaran tahun depan, kemungkinan besar, karena ada rencana menaikkan pajak penjualan. Tahun 2014 lalu, ketika Jepang menaikkan pajak penjualan menjadi 8% dari 5%, ekonomi mengalami penurunan.

Nah, pemerintah Jepang pernah mengutarakan ingin menaikkan pajak penjualan menjadi 10% dari 8%. Sudah dua kali Abe menunda rencana ini, tetapi, dia berjanji akan melakukannya pada Oktober 2019.

"Pemerintahan Abe mendorong bujet pengeluaran sebagai painkiller dari kenaikan pajak penjualan," kata Koya Miyamae, Senior Ekonom di SMBC Nikko Securities, dikutip dari Reuters.

Dari anggaran raksasa tersebut, misalnya, Jepang akan mengalokasikan ¥ 2 triliun untuk meringankan beban dari kenaikan pajak, misalnya denan mendorong anggaran infrastruktur dan memberikan voucher belanja untuk masyarakat kelas bawah.

Di sisi lain, Abe menargetkan, Jepang memperoleh pendapatan ¥ 62,5 triliun di anggaran fiskal 2019 tersebut.

Dia juga berencana mengurangi penerbitan surat utang menjadi sekitar ¥ 32,7 triliun, sehingga rasio utangnya menjadi 32,2%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×