Sumber: Channel News Asia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob memerintahkan para menteri kabinet Malaysia untuk membatalkan cuti dan rencana liburan mereka sampai bencana banjir di negara itu teratasi.
Perdana Menteri juga memerintahkan menteri-menteri yang saat ini berada di luar negeri untuk segera pulang.
"Saya dibanjiri pertanyaan tentang menteri kabinet kami. Jadi, jika mereka sedang cuti dan berencana untuk pergi berlibur, saya ingin mereka membatalkan rencana itu. Kalau saat ini mereka di luar negeri, segera kembali," ujar Ismail Sabri seperti diberitakan Channel News Asia Sabtu (25/12).
Perdana menteri mengatakan dia juga harus menunda perjalanan kerjanya ke Bangkok, yang dijadwalkan pada 28 Desember hingga 30 Desember, untuk menangani bencana banjir.
"Anggota keamanan juga diminta untuk fokus membantu warga membersihkan rumahnya setelah diperbolehkan pulang," katanya.
Hujan deras mengguyur Semenanjung Malaysia selama akhir pekan lalu, digambarkan sebagai peristiwa "sekali dalam seratus tahun".
Empat puluh satu orang tewas dalam banjir sementara delapan orang masih hilang, menurut Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani.
Baca Juga: Banjir Besar di Malaysia Terjadi 1 Kali dalam 100 Tahun, 41.000 Orang Mengungsi
Dia mengatakan Selangor mencatat jumlah kematian tertinggi, dengan 25 kematian, diikuti oleh 15 kematian di Pahang dan satu di Kelantan.
Korban jiwa dalam banjir di Selangor terdiri dari 17 laki-laki dan delapan perempuan, sedangkan di Pahang korbannya delapan laki-laki, lima perempuan dan dua anak laki-laki. Seorang pria meninggal di Kelantan.
Orang hilang dilaporkan di Pahang, terdiri dari tujuh pria dan seorang anak laki-laki.
Banjir di Taman Seri Muda di Shah Alam, salah satu daerah yang terkena dampak parah mulai surut pada Jumat, sepekan setelah daerah pemukiman terkena banjir. Warga sudah memulai proses pembersihan.
Warga sibuk membersihkan rumah di beberapa lokasi pemukiman yang diperiksa Bernama.
Beberapa sedang membersihkan halaman mereka sementara yang lain mencuci perabotan. Banyak lagi yang menyelamatkan apa pun yang mereka bisa saat mereka melewati barang-barang mereka, membuang apa pun yang rusak.
Semua mengungkapkan kelegaan bahwa mereka akhirnya bisa kembali ke rumah dan melanjutkan hidup mereka, sambil berharap tragedi seperti itu tidak akan terjadi lagi.
Warga Azli Mohd Yusof, 43, mengatakan ini adalah pertama kalinya mengalami banjir sejak tinggal di daerah itu selama satu dekade terakhir, tetapi dia bersyukur tidak ada hal buruk yang menimpa keluarganya.
Baca Juga: Banjir Malaysia: 11.000 Orang Harus Mengungsi
"Alhamdulillah. Situasi sudah membaik dan kami sekeluarga sudah diperbolehkan pulang kemarin, setelah pihak berwenang menyetujuinya. Kami sekarang sibuk membersihkan rumah," kata ayah empat anak ini.
L Banathan, 42, sangat terpukul oleh banjir tetapi senang karena keadaan perlahan-lahan kembali normal.
"Saya hanya berharap lebih banyak lagi yang akan membantu pembersihan karena ada banyak tumpukan puing di daerah itu," katanya.