kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

PM Malaysia Sebut China Keberatan Atas Aktivitas Petronas di Laut China Selatan


Selasa, 04 April 2023 / 15:51 WIB
PM Malaysia Sebut China Keberatan Atas Aktivitas Petronas di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan China menyatakan keberatannya atas aktivitas perusahaan energi milik Malaysia, yakni Petronas di Laut Cina Selatan.


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan China menyatakan keberatannya atas aktivitas perusahaan energi milik Malaysia, yakni Petronas di Laut Cina Selatan. Meskipun Kuala Lumpur yakin proyek-proyek tersebut berada di wilayahnya.

Dilansir Reuters pada Selasa (4/4), pernyataan Anwar ini muncul setelah ia membuka pintu negosiasi dengan China pada awal minggu ini, sebagai tanda meningkatnya tekanan pada operasi energi Malaysia di perairan yang diklaim China sebagai wilayahnya.

Awalnya China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang dilalui oleh sekitar US$ 3 triliun perdagangan dengan kapal setiap tahunnya. Masalah lainnya, Malaysia, Brunei, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas wilayah tersebut.

Terkait itu, Petronas mengoperasikan ladang minyak dan gas di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil Malaysia dan dalam beberapa tahun terakhir telah beberapa kali berhadapan dengan kapal-kapal China.

"China khawatir kalau Petronas telah melakukan aktivitas besar di wilayah yang juga diklaim oleh negara itu,” kata Anwar, menanggapi pertanyaan parlemen dalam diskusi tentang Laut Cina Selatan selama kunjungannya ke Cina minggu lalu.

“Saya menekankan bahwa Malaysia melihat wilayah tersebut sebagai wilayah Malaysia sehingga Petronas akan melanjutkan kegiatan eksplorasinya di sana,” tambahnya.

Baca Juga: Patroli Kapal Selam Bersenjata Nuklir China yang Intentif Tambah Kerumitan Bagi AS

Namun, Anwar menyampaikan bahwa Malaysia terbuka untuk bernegosiasi jika Cina merasa itu adalah haknya. Ia juga menambahkan kalau blok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara mengemukakan bahwa klaim yang tumpang tindih atas Laut China Selatan itu harus diselesaikan dengan perundingan.

Di sisi lain, dalam diskusi itu, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan mereka tidak mengetahui insiden spesifik tersebut. Meski demikian, mereka berpendapat kalau perilaku penjaga pantai Cina tidak dapat dicela karena Cina percaya bahwa kapal-kapalnya berada di perairan internasional.

Menanggapi pernyataan China itu, Anwar menegaskan, Kementerian luar negeri Malaysia akan mengeluarkan surat protes jika terjadi "tabrakan" antara kapal Malaysia dan Cina di laut itu.

Sebelumnya, Cina mengklaim wilayahnya melewati “nine dash line” di peta-peta mereka, yang memotong ZEE Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Namun, Mahkamah Arbitrase Antarbangsa pada tahun 2016 memutuskan bahwa garis nine dash line, yang membentang sejauh 1.500 km di lepas pantai Tiongkok, tidak memiliki dasar hukum.

Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI), yang merupakan lembaga think tank AS, pekan lalu mengatakan, sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok selama sebulan terakhir beroperasi di dekat pengembangan gas Kasawari milik Petronas di negara bagian Sarawak, Malaysia, dan berada sedekat 1,5 mil dari proyek tersebut.

Sebuah kapal angkatan laut Malaysia juga berada di daerah itu.

Baca Juga: Filipina Akhirnya Mengungkap 4 Lokasi Pangkalan Militer AS yang Baru



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×