kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Posisi Apple terancam digeser oleh induk Google


Selasa, 02 Februari 2016 / 10:01 WIB
Posisi Apple terancam digeser oleh induk Google


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SAN FRANCISCO. Induk Google, Alphabet Inc, disinyalir bisa menjadi perusahaan dengan nilai terbesar dunia. Jika hal itu terjadi, maka mahkota yang biasa disematkan di kepala Apple terancam diambil alih oleh Alphabet.

Prediksi ini memungkinkan mengingat Alphabet baru saja merilis kinerjanya yang memuaskan. Laba dan penjualan Alphabet pada kuartal empat lalu melonjak tajam yang didorong oleh melesatnya bisnis iklan yang menyokong proyek-proyek baru ambisius Alphabet.

Dalam transaksi perdagangan pasca penutupan pasar, saham Alpabet melompat 9,4% menjadi US$ 843 dari sebelumnya US$ 770,77 pada penutupan di New York. Diprediksi, kapitalisasi pasar Alphabet pada pembukaan pasar Selasa ini (2/2) akan melampaui US$ 550 miliar.

Saat ini, kapitalisasi pasar Apple tercatat senilai US$ 534,7 miliar. Sebelumnya, Apple berhasil menyabet predikat perusahaan termahal dunia pada 2011 dengan mengalahkan perusahaan minyak terbesar dunia Exxon Mobil Corp.

Dengan mengubah nama dan struktur perusahaan pada tahun lalu, CEO Alphabet Larry Page menempatkan fokus utama perusahaan pada bisnis Web. Meski demikian, Alphabet juga melakukan investasi di sejumlah area baru seperti intelijen artifisial, self-driving cars, teknologi kesehatan, dan akses internet cepat.

Meski Apple juga mengembangkan bisnisnya di mobil dan intelijen artifisial, namun hal itu masih disimpan rapat-rapat oleh perusahaan. Sementara itu, Apple diprediksi akan membukukan penurunan penjualan pertama dalam 15 tahun terakhir seiring melambatnya penjualan iPhone dan perlambatan ekonomi China.

Sebaliknya, saham Alphabet diprediksi akan melonjak 16% pada tahun ini.

"Bisnis utama Alphabet terlihat sangat sehat. Hal ini akan membangun kepercayaan investor mengenai taruhan yang akan mereka pasang," jelas Josh Olson, analis Edward Jones & Co.

Sekadar informasi, pendapatan Alphabet kuartal empat -tidak termasuk penjualan kepada partner- naik 19% menjadi US$ 17,2 miliar. Pencapaian ini melampaui estimasi analis yang disurvei Bloomberg senilai US$ 16,9 miliar. Laba berada di posisi US$ 8,67 per saham, juga melampaui prediksi sebesar US$ 8,08 per saham.

Meskipun Apple berhasil mencetak pendapatan dan laba tiga kali lipat lebih besar dari Google, fokus investor lebih pada prospek masa depan dibanding performa masa lalu. Saat ini, lima dari sembilan perusahaan dengan nilai terbesar dunia berasal dari industri teknologi. Mereka antara lain: Alphabet, Apple, Microsoft Corp, Facebook Inc, dan Amazon.com.



TERBARU

[X]
×