kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Powell Sebut Data Inflasi AS Terbaru Telah Sesuai dengan Keinginan The Fed


Jumat, 29 Maret 2024 / 23:46 WIB
Powell Sebut Data Inflasi AS Terbaru Telah Sesuai dengan Keinginan The Fed
ILUSTRASI. Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022. REUTERS/Elizabeth Frantz


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua The Fed Jerome Powell mengungkapkan, data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru sesuai yang diharapkan bank sentral. Pernyataan ini sekaligus mempertahankan dasar bank sentral untuk penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang dirilis pada hari Jumat (29/3) “sesuai dengan perkiraan kami,” kata Powell.

Baca Juga: Sinyal Pemangkasan Bunga The Fed Kian Jelas, Sudah Saatnya Memburu Saham Properti?

Meskipun angka-angka tersebut menunjukkan perlambatan yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu, “Anda tidak akan melihat kami bereaksi berlebihan.”

Data bulan lalu "tidak serendah sebagian besar data bagus yang kami dapatkan pada paruh kedua tahun lalu, tapi jelas lebih sesuai dengan apa yang ingin kami lihat," kata Powell saat tampil di pertemuan The Fed di San Francisco.

Komentar Powell sejalan dengan pernyataannya setelah pertemuan kebijakan The Fed pekan lalu, di mana ia mengatakan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Januari dan Februari tidak mengubah perasaan bahwa kenaikan harga akan terus turun tahun ini hingga mencapai target 2% bank sentral.

Baca Juga: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga, Begini Efeknya Terhadap Obligasi di Indonesia

Data pemerintah menunjukkan, indeks harga PCE meningkat sebesar 2,5% secara tahunan di bulan Februari, naik dari 2,4% di bulan sebelumnya.

Jumlah tersebut tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak naik 0,3% pada basis bulan ke bulan, sedikit lebih cepat dari perkiraan Powell ketika ia mengatakan pekan lalu bahwa inflasi inti bulan Februari akan "jauh di bawah" 0,3%.

Namun, Powell mengindikasikan bahwa laporan bulan Februari tidak melemahkan perkiraan dasar The Fed.

Beberapa rincian data PCE, kata para ekonom, menunjukkan perbaikan dalam aspek inflasi yang dianggap penting oleh The Fed, meskipun angka-angka utama menunjukkan sedikit kemajuan dalam dua bulan pertama tahun ini.

Asal tahu, Bank sentral pekan lalu mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil di kisaran 5,25%-5,50% dan juga menegaskan kembali proyeksi dasar bahwa suku bunga akan turun sebesar 0,75 poin persentase pada akhir tahun ini.

Baca Juga: The Fed Diproyeksi Mulai Pangkas Suku Bunga pada Juni 2024

Powell dalam beberapa pekan terakhir harus menyesuaikan ekspektasi penurunan suku bunga yang akan dimulai tahun ini dengan data yang menunjukkan perbaikan angka inflasi telah melambat di awal tahun.

“Kita perlu melihat lebih banyak” kemajuan inflasi sebelum menurunkan suku bunga, katanya pada hari Jumat.

“Keputusan untuk mulai menurunkan suku bunga adalah keputusan yang sangat, sangat penting… Perekonomian sedang kuat saat ini, dan pasar tenaga kerja juga kuat saat ini. Dan inflasi telah menurun. Kami bisa dan kami akan berhati-hati dengan keputusan ini karena kami bisa melakukannya.”



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×