kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Prancis Inginkan Akses yang Lebih Baik ke Pasar China


Senin, 31 Juli 2023 / 06:06 WIB
Prancis Inginkan Akses yang Lebih Baik ke Pasar China
ILUSTRASI. Prancis menginginkan akses pasar yang lebih baik dan hubungan perdagangan yang lebih seimbang dengan China.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Prancis menginginkan akses pasar yang lebih baik dan hubungan perdagangan yang lebih seimbang dengan China.

Melansir Reuters, Minggu (30/7), Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire juga tak ingin China membatasi diri dengan negaranya. Hal itu diungkapkannya setelah bertemu dengan para pejabat tinggi China.

"Kami tidak ingin menghadapi rintangan legislatif atau hambatan lain untuk mendapatkan akses ke pasar China," ucap Le Maire di Beijing sehari setelah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng.

Le Maire pun ingin negaranya mendapatkan akses yang lebih baik dan seimbang ke pasar China. Adapun pada pertemuan Sabtu (29/7), He berharap Perancis dapat menstabilkan hubungan Uni Eropa dengan China. Dia juga mengatakan China bersedia untuk memperdalam kerja sama dengan Prancis di beberapa bidang.

Baca Juga: Petani Minta China Beli Lebih Banyak Minyak Kelapa Sawit Indonesia

Para pejabat Eropa telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak ingin memisahkan diri dari China, tetapi hanya untuk mengurangi risiko tekanan ekonomi yang diterapkan China.

"Menghilangkan risiko tidak berarti bahwa China adalah suatu risiko. Derisking berarti bahwa kami ingin menjadi lebih mandiri dan tidak ingin menghadapi risiko apa pun dalam rantai pasokan kami jika terjadi krisis baru, seperti krisis Covid-19, yang menyebabkan kerusakan total perekonomian," kata Le Maire.

Adapun China adalah mitra dagang terbesar ketiga bagi Prancis. Akan tetapi, perusahaan-perusahaan Prancis makin khawatir bahwa mereka dapat terjebak dalam persaingan panas yang meningkat antara Amerika Serikat dengan China.



TERBARU

[X]
×