Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PARIS. Postur pertahanan Mesir dijamin akan menggemuk setelah kedatangan 30 unit jet Rafale yang mereka pesan dari Dassault Aviation, produsen pesawat jet militer asal Prancis.
Kementerian Pertahanan Mesir pada Selasa (4/5) pagi dilaporkan telah menandatangani kontrak dengan Prancis untuk membeli 30 jet tempur Rafale.
Dilansir dari Reuters, situs investigasi Disclose mengatakan bahwa kontrak pembelian nilainya mencapai 3,75 miliar euro atau sekitar US$ 4,5 miliar.
Kementerian Pertahanan Mesir mengatakan, kesepakatan itu akan dibiayai melalui pinjaman akan dibayar kembali selama setidaknya 10 tahun, namun jumlah pastinya tidak disebutkan.
Situs Disclose mengatakan bahwa kesepakatan telah disepakati pada akhir April dan kesepakatan baru bisa disahkan Selasa ini saat delegasi Mesir tiba di Paris.
Tiga puluh jet tempur jelas bukan jumlah yang sedikit, terutama bagi Dassault yang memproduksi Rafale. Pesawat buatan Prancis ini cukup laris tahun ini setelah pada Januari lalu 18 unit Rafale diborong Yunani dalam kesepakatan senilai 2,4 miliar euro.
Baca Juga: Angkut 20 jet Rafale, kapal induk Charles de Gaulle Prancis berlabuh di Abu Dhabi
Kesepakatan dengan Mesir kali ini dilaporkan juga mencakup kontrak untuk penyedia rudal MBDA dan penyedia peralatan Safran Electronics & Defense yang bernilai 200 juta euro lagi.
Hubungan belanja militer Prancis dan Mesir terbilang cukup baik. Pada periode 2013-2017, Prancis adalah pemasok senjata utama ke Mesir.
Pada periode itu, penjualan 24 jet tempur dengan opsi 12 unit tambahan terjadi. Sayangnya kontrak tersebut mengering, termasuk kesepakatan pembelian jet Rafale dan kapal perang.
Sejak naiknya Presiden Abdel Fattah El-Sisi, Prancis dan Mesir semakin mempererat hubungan ekonomi dan militernya.
Penguatan hubungan ini juga didorong oleh kekosongan politik di Libya, ketidakstabilan di seluruh kawasan, dan ancaman dari kelompok-kelompok jihadis di Mesir.