Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya berturut-turut pada Kamis (30/10/2025).
Langkah ini diambil di tengah inflasi yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang cukup solid, meskipun risiko global dari dinamika perdagangan masih membayangi.
ECB sebelumnya telah memangkas suku bunga sebesar total dua poin persentase hingga Juni tahun ini.
Baca Juga: Bank Sentral Hong Kong Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin, Ikuti Langkah The Fed
Namun sejak itu, bank sentral yang dipimpin Christine Lagarde ini memilih untuk menahan diri, mengingat inflasi saat ini sudah berada di sekitar target 2%, sebuah posisi ideal yang belum dicapai oleh The Fed, Bank of England, maupun Bank of Japan.
Meski seluruh 88 ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan bulan ini, Lagarde kemungkinan akan tetap membuka peluang untuk pelonggaran tambahan jika tekanan ekonomi meningkat, terutama akibat ketidakpastian dari kebijakan tarif AS yang terus berubah.
“Kami menilai, data ekonomi harus menunjukkan pelemahan yang signifikan untuk membenarkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut,” tulis BNP Paribas dalam risetnya.
Sejauh ini, data menunjukkan pertumbuhan ekonomi kawasan euro tetap moderat, dengan aktivitas bisnis meningkat, sentimen di Jerman membaik, dan optimisme korporasi yang mulai pulih.
Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga & Hentikan Quantitative Tightening (QT): Apa Artinya?
Namun di sisi lain, industri manufaktur masih melemah, ekspor ke AS menurun tajam, dan meningkatnya arus barang murah dari China menekan pasar Eropa.
UniCredit memperingatkan bahwa risiko inflasi di bawah target dalam jangka menengah masih nyata, terutama dengan dampak tarif baru, pelemahan pasar tenaga kerja, dan tekanan dari pasar minyak global.
Kendati demikian, sebagian besar ekonom dan pembuat kebijakan ECB memperkirakan suku bunga akan tetap stabil, ditopang oleh stimulus fiskal Jerman, pasar tenaga kerja yang solid, dan konsumsi rumah tangga yang masih kuat.
“Pasar tenaga kerja yang stabil, pertumbuhan sektor jasa, serta kebijakan fiskal Jerman akan menjadi penopang ekonomi zona euro dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Felix Schmidt, ekonom Berenberg.
Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Powell Isyaratkan Bisa Jadi yang Terakhir di 2025
ECB akan menghadapi ujian besar pada Desember mendatang ketika merilis proyeksi ekonomi baru, termasuk perkiraan awal untuk tahun 2028.













