CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.264   -119,68   -1,62%
  • KOMPAS100 1.120   -18,39   -1,62%
  • LQ45 890   -11,77   -1,31%
  • ISSI 220   -4,07   -1,81%
  • IDX30 459   -4,59   -0,99%
  • IDXHIDIV20 556   -4,45   -0,79%
  • IDX80 129   -1,75   -1,35%
  • IDXV30 139   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 154   -1,21   -0,78%

Premier League Ajukan Perubahan Aturan Komersial untuk Klub Sepak Bola Inggris


Kamis, 07 November 2024 / 10:37 WIB
Premier League Ajukan Perubahan Aturan Komersial untuk Klub Sepak Bola Inggris
ILUSTRASI. Premier League akan mengadakan pertemuan dengan 20 klub anggotanya guna membahas beberapa perubahan aturan terkait transaksi komersial. REUTERS/Carl Recine


Sumber: BBC | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tanggal 22 November mendatang, Premier League akan mengadakan pertemuan dengan 20 klub anggotanya guna membahas beberapa perubahan aturan terkait transaksi komersial yang diusulkan.

Usulan perubahan ini muncul setelah keputusan penting dari panel arbitrase terkait aturan Associated Party Transactions (APT), yang bertujuan memastikan bahwa kesepakatan sponsor dengan perusahaan yang terafiliasi dengan pemilik klub mencerminkan nilai pasar wajar dan tidak didorong oleh kepentingan internal.

Latar Belakang Kasus Manchester City dan Premier League

Kasus hukum yang melibatkan Manchester City dan Premier League berkisar pada perselisihan mengenai aturan APT.

Manchester City mengajukan gugatan terhadap Premier League, menantang ketentuan yang mengatur transaksi komersial dengan pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Arsenal Takluk dari Inter Milan, Catat Kekalahan Perdana di Liga Champions Musim Ini

Pengadilan arbitrase mengeluarkan putusan yang memihak pada kedua belah pihak dalam berbagai aspek, namun secara khusus memutuskan dua poin penting yang mendukung City.

Salah satu putusan tersebut menyatakan bahwa pinjaman pemegang saham dengan bunga rendah tidak boleh dikecualikan dari lingkup aturan APT.

Selain itu, perubahan yang diterapkan pada bulan Februari 2024, yang memperketat aturan tersebut, dianggap melanggar hukum persaingan.

Setelah keputusan ini, Manchester City menyatakan bahwa aturan tersebut "tidak sah" dan menunjukkan kekhawatiran atas kemungkinan perubahan aturan APT secara cepat.

Hal ini memicu ketegangan, dengan potensi tindakan hukum lebih lanjut jika terjadi perubahan mendadak dari Premier League.

Usulan Perubahan Premier League pada Aturan APT

Berikut adalah beberapa poin perubahan yang diusulkan oleh Premier League setelah konsultasi dengan tim penasihat hukum:

1. Definisi Baru dari “Nilai Pasar Wajar”

Dalam aturan APT saat ini, "nilai pasar wajar" didefinisikan sebagai jumlah yang akan diperoleh jika suatu aset, hak, atau hal terkait lainnya dijual, dilisensikan, atau dipertukarkan, atau jika suatu kewajiban diselesaikan, atau layanan diberikan antara pihak-pihak yang memiliki pengetahuan dan kemauan dalam transaksi arm's length di bawah kondisi pasar normal.

Baca Juga: Benjamin Mendy Menang Gugatan £11 Juta atas Gaji Belum Dibayar oleh Manchester City

Pada usulan perubahan, definisi ini diubah menjadi "jumlah yang dapat diperoleh" daripada "jumlah yang akan diperoleh", serta menghilangkan frase “dalam kondisi pasar normal”.

Perubahan kecil dari “akan” menjadi “dapat” memberikan fleksibilitas tambahan bagi klub-klub untuk menyepakati kesepakatan komersial dengan pihak-pihak yang terafiliasi.

Penghilangan persyaratan kondisi pasar normal juga membuka ruang lebih luas bagi klub dalam menentukan nilai pasar wajar dari transaksi yang melibatkan pihak terkait.

2. Pengecualian Pinjaman Pemegang Saham dari Aturan APT

Pada awalnya, aturan APT mengecualikan pinjaman pemegang saham dari cakupannya, terutama yang memiliki bunga rendah.

Namun, dalam keputusan terbaru, pengecualian ini dipandang tidak sejalan dengan aturan yang ada.

Oleh karena itu, usulan perubahan terbaru mengembalikan pinjaman pemegang saham ke dalam cakupan aturan APT, memastikan transparansi dan menghindari potensi konflik kepentingan dalam transaksi yang melibatkan pemegang saham klub.

Tantangan dan Potensi Reaksi Klub

Meskipun Premier League telah mengajukan usulan ini, keberhasilannya masih harus melalui proses persetujuan. Untuk disetujui, perubahan ini membutuhkan dukungan dua pertiga dari 20 klub Premier League.

Baca Juga: Animo Masyarakat Tinggi, Tiket Laga Timnas Indonesia vs Jepang di GBK Ludes

Hal ini menimbulkan tantangan karena setiap klub memiliki kepentingan finansial yang berbeda-beda terkait dengan aturan APT, terutama klub-klub yang memiliki kemitraan erat dengan perusahaan yang terafiliasi dengan pemiliknya.

Beberapa klub mungkin mendukung perubahan ini karena memberikan kelonggaran dalam menentukan nilai pasar yang wajar, sementara yang lain mungkin merasa bahwa perubahan ini dapat menguntungkan klub-klub tertentu dengan pemilik kaya yang berpotensi menggunakan afiliasi bisnis mereka untuk memberikan keuntungan finansial secara tidak proporsional.

Dampak Potensial terhadap Kompetisi dan Stabilitas Keuangan Liga

Perubahan aturan APT, jika disetujui, akan memiliki dampak jangka panjang terhadap kompetisi Premier League. Salah satu tujuan utama dari aturan ini adalah menciptakan kompetisi yang lebih adil dan merata di antara klub-klub dengan latar belakang keuangan yang berbeda.

Namun, dengan melonggarkan definisi “nilai pasar wajar”, ada kekhawatiran bahwa klub-klub dengan dukungan keuangan yang kuat akan lebih mudah mendapatkan keuntungan dari kesepakatan komersial, yang berpotensi memperbesar kesenjangan finansial antar klub.

Selain itu, integrasi pinjaman pemegang saham ke dalam cakupan aturan APT juga akan memberikan transparansi lebih lanjut bagi publik dan pemangku kepentingan, sehingga mendorong pengelolaan keuangan yang lebih bertanggung jawab dalam lingkungan liga.

Selanjutnya: Cermati Prakiraan Cuaca Lengkap di Papua untuk Hari Ini (7/11) dan Besok (8/11)

Menarik Dibaca: Promo Ruparupa x BCA Terbaru, Tawarkan Diskon Rp 110.000 lo


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×