Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Manuver Partai Demokrat di Kongres Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/9), untuk meluncurkan secara formal penyelidikan impeachment atau pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump telah menyebabkan kegugupan di bursa Wall Street. Tetapi merunut sejarah penyelidikan impeachment atas Presiden AS sebelumnya, investor rasanya tidak perlu khawatir.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Kongres AS Nancy Pelosi, mengumumkan penyelidikan atas laporan bahwa Trump meminta bantuan asing untuk menjatuhkan pesaing politiknya.
Baca Juga: Wall Street memerah terseret sentimen negatif dari seruan pemakzulan Trump
Pasca pengumuman itu, indeks S&P 500 ditutup turun 0,84%, pada Selasa (24/9).
Selain efek pengumuman penyelidikan atas Trump, tekanan perang perdagangan AS dan China yang berlangsung selama satu tahun terhadap ekonomi global tetap menjadi sandungan bursa Wall Street.
Pemakzulan Trump, seorang Republikan, dari jabatan tampaknya tidak mungkin mulus. Di Kongres AS, usulan pemakzulan mungkin bakal lancar karena Partai Demokrat menguasai mayoritas kursi DPR.
Namun, proses pemakzulan juga harus melalui sidang di Senat AS yang dikontrol Partai Republik. Diperlukan dua pertiga suara mayoritas di Senat AS yang beranggotakan 100 orang untuk menghukum dan melengserkan seorang presiden.
Baca Juga: Bursa Asia memerah terseret sentimen pemakzulan Trump
"Itu tidak akan terjadi, Anda memiliki seorang Senat dari Partai Republik yang mendakwa presiden dari Partai Republik," kata Wealth Management Senior Vice President BB&T Bucky Hellwig seperti dikutip Reuters.
Ini seperti pemakzulan Presiden Bill Clinton tahun 1998 yang kandas karena Senat AS waktu itu dikuasai Partai Demokrat yang menyokong Clinton.
Memang kala itu, indeks S&P 500 anjlok 10% dalam 11 hari perdagangan menjelang 8 Oktober 1998, ketika artikel-artikel impeachment untuk Clinton dikirim ke Kongres AS.
Tetapi indeks menutup kembali kerugian tersebut pada 21 Oktober 1998 dan terus meningkat selama sisa tahun 1998. Malah, sepanjang tahun tersebut indeks S&P 500 menguat 27%.
Baca Juga: Trump bakal dimakzulkan, dollar AS keok terhadap 6 mata uang utama dunia
Wall Street turun dan dolar jatuh dalam beberapa bulan menjelang pengunduran Presiden Richard Nixon pada tahun 1974, ketika dia berada di bawah ancaman pemakzulan atas skandal Watergate.
Tetapi, skandal Watergate bukan satu-satunya biang yang menekan pasar. Volatilitas pasar pada saat itu juga akibat keputusan Nixon menunda konvertibilitas dolar menjadi emas, juga resesi ekonomi menyusul guncangan minyak pada akhir 1973, menurut John Normand dari JPMorgan.
Baca Juga: DPR AS umumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump atas kontroversi Ukraina
Indeks bursa Wall Street pun rebound tajam pada tahun-tahun berikutnya. Misal, indeks Dow Jones naik 38% pada tahun 1975 dan menanjak 17,9% pada 1976. Sementara indeks S&P 500 melejit 31,6% pada tahun 1975 dan menguat 19,2% pada 1976.