Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Seminggu setelah pengumuman terinfeksi virus corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali melakukan tes. Hasilnya, dia masih positif mengidap virus tersebut.
Namun, Bolsonaro mengaku, kondisinya jauh lebih baik setelah menggunakan obat malaria, hydroxychloroquine, yang digunakannya untuk melawan Covid-19.
"Sejak awal saya diberi obat hydroxychloroquine, dengan rekomendasi dokter. Saya merasa lebih baik pada hari berikutnya," kata Bolsonaro dalam sebuah video yang diposting di media sosial.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, California Kembali Tutup Kegiatan Bisnis dan Sekolah
"Apakah itu kebetulan atau tidak, itu berhasil untukku," lanjut mantan tertara itu.
Bolsonaro, yang juga merupakan sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, memang selalu lantang dalam menyanyikan pujian bagi hydroxychloroquine, meskipun sedikit bukti ilmiah bahwa itu bekerja melawan virus corona.
Sejak tertular virus, Bolsonaro mengatakan kesehatannya masih baik dan dia akan melanjutkan jadwal kerja normalnya begitu dia dinyatakan negatif.
Pada Rabu (15/7), Bolsonaro muncul pada upacara bendera di halaman istana presiden, mengenakan masker dan tetap berada jauh dari yang lain. Dia mengatakan akan diuji lagi dalam beberapa hari.
Bolsonaro telah mengesampingkan perkataan para ahli medis dalam penanganan pandemi virus corona di Brasil. Hasilnya, Brasil menjadi negara terburuk di dunia, di bawah Amerika Serikat.
Salah satu penyebab utama datang setelah Bolsonaro mendorong kembali perekonomian yang sempat dikunci dan sering beredar di depan umum tanpa masker, yang akhirnya menarik kritik dari spesialis kesehatan masyarakat.
Tekanan presiden sayap kanan ini untuk menggunakan hydroxychloroquine guna mengobati Covid-19 di Brasil juga membuat dua menteri kesehatan dipecat di tengah pandemi. Kini Kementerian Kesehatan Brasil sedang dipimpin secara sementara oleh seorang jenderal angkatan darat yang aktif.
Baca Juga: Kasus corona tambah 1 juta hanya dalam lima hari, WHO keluarkan peringatan
Bolsonaro, mantan kapten tentara, pertama kali mengumumkan diagnosisnya pada 7 Juli.
Dia menggambarkan penyakit itu sejak awal pandemi sebagai flu ringan dan telah mengecilkan angka kematian negara yang meningkat. Jumlah kasus positif virus corona di Brasil pun kian mendekati 2 juta, dengan adanya tambahan 39.924 kasus pada Rabu (15/7).
Sementara jumlah kematian bertambah 1.233 dan menempatkan total korban jiwa hingga 75.366.