Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, pada hari Rabu (2/8) memohon bantuan kepada komunitas internasional untuk menyelesaikan berbagai masalah lingkungan yang melanda hutan Amazon.
Lula merasa dunia harus membantu Brasil untuk melindungi Amazon yang merupakan hutan hujan tropis terbesar di dunia yang menampung keanekaragaman hayati yang luar biasa.
"Dunia perlu membantu kami melestarikan dan mengembangkan Amazon. Kami tahu bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan dunia bahwa berinvestasi itu murah jika menyangkut menyelamatkan hutan hujan," kata Lula dalam jamuan makan pagi dengan para media internasional hari Rabu.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Meski Ada Rekor Penurunan Stok AS, Rabu (2/8)
Pekan depan, Lula dan pemimpin negara lain yang teritorinya mencakup hutan Amazon akan bertemu di kota Belem, Brasil, untuk membahas kebijakan tentang perlindungan hutan Amazon yang rusak parah akibat deforestasi.
Negara-negara pengawas Amazon terikat dalam Amazon Cooperation Treaty Organisation, sebuah organisasi yang beranggotakan Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Peru, Suriname, dan Venezuela.
Pertemuan pekan depan menjadi pertemuan pertama dari delapan anggota sejak tahun 2009.
Baca Juga: China Kuasai Bisnis Mineral Tanah Jarang di Dunia, AS dan Barat Mulai Kelimpungan
Deforestasi Hutan Amazon
Mengutip The Straits Times, 60% bagian dari hutan Amazon wilayah Brasil telah mengalami deforestasi. Angka itu turun 33,6% dari tahun sebelumnya untuk periode Januari-Juni.
Perbaikan hutan menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Lula yang baru dimulai awal tahun ini. Penghancuran hutan hujan telah melonjak di bawah pendahulunya, Jair Bolsonaro.
Selama menjabat pada periode 2019-2022, angka deforestasi Amazon wilayah Brasil mencapai lebih dari 75%.
"Saya berencana untuk bekerja dengan para pemimpin lembah Amazon lainnya untuk berbagi penelitian tentang keanekaragaman hayati kawasan itu dan mencari cara untuk memungkinkan orang di sana ekerja tanpa merusak ekosistem," kata Lula.