kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Presiden Iran: UEA sebaiknya berhati-hati, kesalahan besar bersepakat dengan Israel


Sabtu, 15 Agustus 2020 / 21:55 WIB
Presiden Iran: UEA sebaiknya berhati-hati, kesalahan besar bersepakat dengan Israel
ILUSTRASI. Iranian President Hassan Rouhani speaks during a meeting of the Iranian government task force on the coronavirus, in Tehran, Iran March 21, 2020. Official Presidential website/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PART


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PRESIDEN Iran Hassan Rouhani mengatakan Uni Emirat Arab telah membuat "kesalahan besar" dalam kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. Dalam pidatonya yang disampaikan pada Sabtu (15/8), Rouhani mengecam keras kesepakatan apa yang disebutnya sebagai pengkhianatan oleh negara Teluk.

Melansir Reuters, harian garis keras Iran Kayhan dengan pimpinan redaksinya yang ditunjuk langsung oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menuliskan "UEA telah mengubah dirinya menjadi target yang sah untuk perlawanan", menurut situs webnya.

Perjanjian UEA-Israel yang diumumkan pada hari Kamis, dengan penengah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dipandang bertujuan untuk memperkuat oposisi terhadap kekuatan regional Iran.

Baca Juga: Kesepakatan AS, UEA, dan Israel: Aneksasi Palestina hingga vaksin corona

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Rouhani memperingatkan UEA agar tidak mengizinkan Israel menjadi "pijakan di wilayah tersebut".

“Mereka (UEA) sebaiknya berhati-hati. Mereka telah melakukan kesalahan besar, tindakan pengkhianatan. Kami berharap mereka akan menyadari ini dan meninggalkan jalan yang salah ini, ”kata Rouhani tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dalam komentar halaman depan, surat kabar Kayhan mengatakan: "Pengkhianatan besar UEA terhadap rakyat Palestina ..., akan mengubah negara kecil dan kaya ini yang sangat bergantung pada keamanan menjadi 'sasaran yang sah dan mudah' bagi perlawanan. "

Iran sering menyebut kekuatan militan dan negara-negara kawasan yang menentang Israel dan AS sebagai front "perlawanan".

Rouhani mengatakan kesepakatan itu tampaknya bertujuan untuk memastikan bahwa Trump memenangkan masa jabatan dalam pemilihan presiden AS pada November dan merujuk pada fakta bahwa hal itu diumumkan di Washington.

Baca Juga: Bohongi AS & UEA, Israel masih berambisi merebut Tepi Barat dari Palestina

“Lalu mengapa itu terjadi sekarang? Jika bukan kesepakatan yang salah, mengapa kemudian diumumkan di negara ketiga, di Amerika? Jadi seorang pria di Washington memenangkan suara, Anda mengkhianati negara Anda, rakyat Anda, Muslim dan dunia Arab? ”

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kesepakatan UEA-Israel akan "mempercepat proses penghancuran rezim Zionis (Israel) yang membunuh anak-anak".


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×