CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.874   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.146   -68,25   -0,95%
  • KOMPAS100 1.093   -9,22   -0,84%
  • LQ45 872   -3,69   -0,42%
  • ISSI 215   -2,97   -1,36%
  • IDX30 447   -1,32   -0,29%
  • IDXHIDIV20 540   0,18   0,03%
  • IDX80 125   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 135   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 149   -0,23   -0,16%

Presiden Korea Selatan: Kami bisa mengatasi virus corona


Senin, 16 Maret 2020 / 22:57 WIB
Presiden Korea Selatan: Kami bisa mengatasi virus corona
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menjalani pemeriksaan suhu saat kedatangannya di Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, 28 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, ia semakin yakin negaranya bakal mengatasi virus corona baru, seiring tingkat infeksi baru yang terus menurun.

Ada 74 infeksi baru virus corona yang Korea Selatan laporkan pada Senin (16/3), turun dari 76 kasus di Minggu (15/3). Ini menandai hari kedua berturut-turut jumlah kasus baru di bawah 100.

Angka itu jauh di bawah puncak pada 29 Februari yang mencapai 909 kasus. Korea Selatan hingga kini memiliki 8.236 infeksi Covid-19 terkonfirmasi, jumlah tertinggi di Asia di luar China.

Baca Juga: Malaysia lockdown total seluruh negara selama dua minggu mulai 18 Maret

Sementara 75 orang meninggal akibat virus corona. Tapi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), sebanyak 1.137 pasien telah sepenuhnya pulih dan pulang dari rumahsakit.

"Kecuali jika ada perkembangan tak terduga, kami berharap tren ini juga akan mendapatkan momentum," kata Moon saat pertemuan dengan pejabat kesehatan di Balai Kota Seoul, Senin (16/3).

"Keyakinan kami bahwa kami bisa mengatasi Covid-19," tegas Presiden Korea Selatan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Singapura laporkan 17 kasus baru corona, 1 WNI dan 1 pernah ke Indonesia

"Selama tiga hari berturut-turut kami telah melihat lebih banyak jumlah pasien yang keluar dari rumahsakit, tetapi kami tidak boleh melupakan pelajaran yang telah kami pelajari," ujar Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip seperti dilansir Reuters.

Hanya, Kim mengatakan, ada kluster baru dari sumber virus corona yang tidak dikenal di kota-kota selain Daegu yang paling parah terkena wabah Covid-19. "Ini menyiratkan, virus corona menyebar di seluruh negeri," imbuhnya.

Di Kota Seongnam, Selatan Seoul, setidaknya 46 jemaat gereja Protestan dinyatakan positif, termasuk pendeta, setelah kebaktian pada 1 Maret dan 8 Maret, meskipun pemerintah menyerukan untuk menangguhkan pertemuan massal.

Baca Juga: 15 hari tidak cukup, Spanyol perpanjang keadaan darurat virus corona

"Kami telah melacak 46 pasien yang terkonfirmasi yang terkait dengan gereja di Kota Seongnam sejak 9 Maret. Kami masih menyelidiki dengan siapa pasien itu melakukan kontak," kata Kepala KCDC Jeong Eun-kyeong seperti dikutip Reuters.

Sebanyak 40 orang lainnya yang melakukan kontak dengan jemaat gereja yang terinfeksi tersebut juga dinyatakan positif virus corona. Ini menjadi kluster terbesar kedua di wilayah metropolitan Seoul.

Karena itu, Kim mendesak orang-orang untuk menghindari pertemuan massal dan mengambil langkah-langkah "menjaga jarak sosial". "Kita seharusnya tidak mengecewakan para penjaga kita," katanya.

Baca Juga: Cegah virus corona, Singapura perpanjang penutupan masjid

Mulai pekan ini, Korea Selatan menerapkan pemeriksaan perbatasan yang lebih ketat untuk pengunjung dari Eropa, mirip dengan aturan main terhadap pelancong asal China dan Iran.

Dan Minggu (15/3), Korea Selatan mengklasifikasikan provinsi yang paling terpukul sebagai "zona bencana khusus", yang memungkinkan pemerintah untuk mensubsidi hingga setengah dari biaya restorasi dan membebaskan penduduk dari pajak.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×