Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Hanya, Kim mengatakan, ada kluster baru dari sumber virus corona yang tidak dikenal di kota-kota selain Daegu yang paling parah terkena wabah Covid-19. "Ini menyiratkan, virus corona menyebar di seluruh negeri," imbuhnya.
Di Kota Seongnam, Selatan Seoul, setidaknya 46 jemaat gereja Protestan dinyatakan positif, termasuk pendeta, setelah kebaktian pada 1 Maret dan 8 Maret, meskipun pemerintah menyerukan untuk menangguhkan pertemuan massal.
Baca Juga: 15 hari tidak cukup, Spanyol perpanjang keadaan darurat virus corona
"Kami telah melacak 46 pasien yang terkonfirmasi yang terkait dengan gereja di Kota Seongnam sejak 9 Maret. Kami masih menyelidiki dengan siapa pasien itu melakukan kontak," kata Kepala KCDC Jeong Eun-kyeong seperti dikutip Reuters.
Sebanyak 40 orang lainnya yang melakukan kontak dengan jemaat gereja yang terinfeksi tersebut juga dinyatakan positif virus corona. Ini menjadi kluster terbesar kedua di wilayah metropolitan Seoul.
Karena itu, Kim mendesak orang-orang untuk menghindari pertemuan massal dan mengambil langkah-langkah "menjaga jarak sosial". "Kita seharusnya tidak mengecewakan para penjaga kita," katanya.
Baca Juga: Cegah virus corona, Singapura perpanjang penutupan masjid
Mulai pekan ini, Korea Selatan menerapkan pemeriksaan perbatasan yang lebih ketat untuk pengunjung dari Eropa, mirip dengan aturan main terhadap pelancong asal China dan Iran.
Dan Minggu (15/3), Korea Selatan mengklasifikasikan provinsi yang paling terpukul sebagai "zona bencana khusus", yang memungkinkan pemerintah untuk mensubsidi hingga setengah dari biaya restorasi dan membebaskan penduduk dari pajak.