kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Cegah virus corona, Singapura perpanjang penutupan masjid


Senin, 16 Maret 2020 / 17:04 WIB
Cegah virus corona, Singapura perpanjang penutupan masjid
ILUSTRASI. Pemandangan dari Dek Observasi Skypark Marina Bay yang sebagian besar kosong, menggambarkan pariwisata mengalami penurunan karena wabah virus corona di Singapura, 20 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Dewan Agama Islam Singapura (MUIS), Senin (16/3), mengatakan, semua masjid di Singapura akan tetap tutup hingga 26 Maret untuk mencegah penyebaran virus corona baru lebih lanjut.

MUIS pertama kali mengumumkan penutupan masjid selama lima hari pada 13 Maret lalu untuk dibersihkan, setelah beberapa jemaah positif terkena virus corona pasca menghadiri acara keagamaan di Malaysia.

"Pencarian kontak selanjutnya oleh Kementerian Kesehatan mengungkapkan, lima orang yang terinfeksi sering mengunjungi setidaknya 10 masjid selama periode infeksi mereka," kata MUIS seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: 15 hari tidak cukup, Spanyol perpanjang keadaan darurat virus corona

MUIS menyatakan, pihaknya sudah menyebarluaskan daftar masjid yang dikunjungi lima orang terjangkit virus corona, dan menyarankan masyarakat yang pernah datang ke masjid-masjid itu untuk memantau kesehatan mereka.

"Bahkan, dengan peningkatan tindakan pencegahan dan penutupan sementara masjid kami, ada kemungkinan lebih banyak kasus muncul melalui transmisi sekunder, baik dari kontak dekat dari lima orang yang terinfeksi atau dari antara anggota masyarakat yang telah mengunjungi 10 masjid," sebut MUIS.

"Tidak mungkin untuk mengidentifikasi dan melacak semua orang dalam kategori kedua, karena masjid kami tidak beroperasi pada sistem keanggotaan dan tidak memiliki daftar jemaah reguler yang eksklusif. Ini berarti, pelacakan kontak tidak akan menjadi ukuran yang cukup untuk mencegah penularan ke depan dari virus," tambah MUIS.

Baca Juga: Hadapi Covid-19, bank sentral di dunia kompak pangkas suku bunga


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×