Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Setelah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura, MUIS menyebutkan, risiko pembentukan kluster besar dari para peserta pertemuan keagamaan di Malaysia "menjadi nyata".
"Pembenaran agama untuk menutup masjid dan menunda shalat Jumat dalam bentuk fatwa yang dikeluarkan oleh Komite Fatwa masih berlaku," kata MUIS.
MUIS sudah menerima rekomendasi Kementerian Kesehatan Singapura untuk memperpanjang penutupan selama sembilan hari hingga 26 Maret, guna "menyelesaikan satu periode inkubasi untuk memutus siklus transmisi".
Baca Juga: Pemain film James Bond, Olga Kurylenko positif terinfeksi virus corona
Setelah pembukaan kembali masjid, langkah-langkah yang disempurnakan akan MUIS terapkan untuk membatasi penyebaran Covid-19. Misalnya, melakukan pemindaian suhu tubuh semua jemaah, mewajibkan jemaah membawa perlengkapan salat pribadi seperti sajadah.
Selain itu, MUIS akan melakukan "pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi jemaah berisiko". Kemudian, "regimen pelacakan kontak penuh" juga akan dilembagakan, dan tidak akan ada jabat tangan atau salam fisik lainnya usai salat.
"Sementara itu, dalam memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat, masjid akan melanjutkan azan (panggilan untuk salat), yang akan disesuaikan dengan panggilan kepada masyarakat untuk melakukan salat di rumah," ujar MUIS.
Baca Juga: Mengenal gejala awal terjangkit virus corona dari hari ke hari