kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Cegah virus corona, Singapura perpanjang penutupan masjid


Senin, 16 Maret 2020 / 17:04 WIB
Cegah virus corona, Singapura perpanjang penutupan masjid
ILUSTRASI. Pemandangan dari Dek Observasi Skypark Marina Bay yang sebagian besar kosong, menggambarkan pariwisata mengalami penurunan karena wabah virus corona di Singapura, 20 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Dewan Agama Islam Singapura (MUIS), Senin (16/3), mengatakan, semua masjid di Singapura akan tetap tutup hingga 26 Maret untuk mencegah penyebaran virus corona baru lebih lanjut.

MUIS pertama kali mengumumkan penutupan masjid selama lima hari pada 13 Maret lalu untuk dibersihkan, setelah beberapa jemaah positif terkena virus corona pasca menghadiri acara keagamaan di Malaysia.

"Pencarian kontak selanjutnya oleh Kementerian Kesehatan mengungkapkan, lima orang yang terinfeksi sering mengunjungi setidaknya 10 masjid selama periode infeksi mereka," kata MUIS seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: 15 hari tidak cukup, Spanyol perpanjang keadaan darurat virus corona

MUIS menyatakan, pihaknya sudah menyebarluaskan daftar masjid yang dikunjungi lima orang terjangkit virus corona, dan menyarankan masyarakat yang pernah datang ke masjid-masjid itu untuk memantau kesehatan mereka.

"Bahkan, dengan peningkatan tindakan pencegahan dan penutupan sementara masjid kami, ada kemungkinan lebih banyak kasus muncul melalui transmisi sekunder, baik dari kontak dekat dari lima orang yang terinfeksi atau dari antara anggota masyarakat yang telah mengunjungi 10 masjid," sebut MUIS.

"Tidak mungkin untuk mengidentifikasi dan melacak semua orang dalam kategori kedua, karena masjid kami tidak beroperasi pada sistem keanggotaan dan tidak memiliki daftar jemaah reguler yang eksklusif. Ini berarti, pelacakan kontak tidak akan menjadi ukuran yang cukup untuk mencegah penularan ke depan dari virus," tambah MUIS.

Baca Juga: Hadapi Covid-19, bank sentral di dunia kompak pangkas suku bunga

Setelah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura, MUIS menyebutkan, risiko pembentukan kluster besar dari para peserta pertemuan keagamaan di Malaysia "menjadi nyata".

"Pembenaran agama untuk menutup masjid dan menunda shalat Jumat dalam bentuk fatwa yang dikeluarkan oleh Komite Fatwa masih berlaku," kata MUIS.

MUIS sudah menerima rekomendasi Kementerian Kesehatan Singapura untuk memperpanjang penutupan selama sembilan hari hingga 26 Maret, guna "menyelesaikan satu periode inkubasi untuk memutus siklus transmisi".

Baca Juga: Pemain film James Bond, Olga Kurylenko positif terinfeksi virus corona

Setelah pembukaan kembali masjid, langkah-langkah yang disempurnakan akan MUIS terapkan untuk membatasi penyebaran Covid-19. Misalnya, melakukan pemindaian suhu tubuh semua jemaah, mewajibkan jemaah membawa perlengkapan salat pribadi seperti sajadah.

Selain itu, MUIS akan melakukan "pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi jemaah berisiko". Kemudian, "regimen pelacakan kontak penuh" juga akan dilembagakan, dan tidak akan ada jabat tangan atau salam fisik lainnya usai salat.

"Sementara itu, dalam memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat, masjid akan melanjutkan azan (panggilan untuk salat), yang akan disesuaikan dengan panggilan kepada masyarakat untuk melakukan salat di rumah," ujar MUIS.

Baca Juga: Mengenal gejala awal terjangkit virus corona dari hari ke hari



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×