Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PARIS. Nomor telepon milik Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut masuk ke dalam daftar target pengintaian dengan menggunakan spyware Pegasus yang dibuat oleh perusahaan Israel.
Dilansir dari Reuters, harian Prancis, Le Monde, pada hari Selasa (21/7) melaporkan bahwa salah satu nomor telepon Macron, yang telah ia gunakan secara teratur sejak 2017, ada dalam daftar nomor yang dipilih oleh dinas intelijen Maroko untuk potensi mata-mata siber.
Maroko pada hari Senin (19/7) telah mengeluarkan pernyataan yang menyangkal keterlibatan dalam penggunaan Pegasus. Pihak Maroko menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar.
Selain Macron, Le Monde juga menyebut bahwa mantan Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe dan 14 menteri juga menjadi sasaran pada 2019.
Untuk saat ini Le Monde belum bisa apakah nomor telepon Macron yang dimaksud memang dimata-matai karena tidak memiliki akses ke telepon Macron.
Namun Le Monde dapat memverifikasi telepon lain, termasuk mantan menteri lingkungan Francois de Rugy yang telah dipastikan sempat dimata-matai.
Baca Juga: Prancis mengajak negara Pasifik Selatan untuk memerangi pengaruh maritim China
Kantor kejaksaan Paris pada hari Selasa langsung membuka penyelidikan atas tuduhan oleh situs berita investigasi Mediapart dan dua jurnalisnya bahwa mereka telah dimata-matai oleh Maroko menggunakan spyware Pegasus.
Mediapart melalui akun Twitter resminya secara jelas meminta otoritas kehakiman melakukan penyelidikan independen terhadap mata-mata yang tersebar luas yang diselenggarakan di Prancis oleh Maroko.
50.000 nomor telepon pemimpin negara hingga jurnalis bocor
Kasus peretasan dengan spyware Pegasus ini pertama kali diungkap oleh Washington Post dan sejumlah media lain. Mereka menemukan daftar berisi lebih dari 50.000 nomor telepon yang dikumpulkan sejak tahun 2016.
Banyak dari nomor-nomor tersebut merupakan milik jurnalis media besar dunia, seperti Agence France-Presse (AFP), The Wall Street Journal, CNN, The New York Times, Al Jazeera, France 24, Radio Free Europe, Mediapart, El País, the Associated Press, Le Monde, Bloomberg, Economist, Reuters dan Voice of America.
Baca Juga: Kepala negara hingga jurnalis jadi target spyware buatan Israel
Ditemukan juga dua nomor milik wanita yang dekat dengan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, yang dibunuh oleh regu pembunuh Kerajaan pada 2018.
Ada juga nomor milik jurnalis lepas Meksiko yang kemudian dibunuh di tempat pencucian mobil. Teleponnya tidak pernah ditemukan dan tidak jelas, apakah itu telah diretas.
Kasus tersebut diduga terkait dengan spyware Pegasus buatan Israel.
Washington Post melaporkan, daftar tersebut juga memuat nomor milik kepala negara, perdana menteri, anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, diplomat dan politisi, serta aktivis juga eksekutif bisnis.
Laporan itu menyebutkan, para pemesanan layanan peretasan ini umumnya berasal dari Azerbaijan, Bahrain, Hongaria, India, Kazakhstan, Meksiko, Maroko, Rwanda, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Spyware Pegasus pada dasarnya dibuat NSO untuk melawan kriminal dan teroris. Namun, beberapa tahun terakhir Pegasus mulai digunakan untuk tujuan yang lebih luas dan cenderung merugikan banyak pihak.