Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MANILA. Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, tidak lagi menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional (NSC) setelah Presiden Ferdinand Marcos Jr. menandatangani keputusan yang mencabut keanggotaannya.
Keputusan ini diambil setelah terjadinya perpecahan antara kedua mantan sekutu tersebut pada tahun lalu.
Presiden Marcos menyatakan bahwa reorganisasi Dewan Keamanan Nasional (NSC) diperlukan untuk memastikan bahwa semua anggota dewan dapat menegakkan dan melindungi keamanan serta kedaulatan nasional.
Baca Juga: Wapres Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Filipina Marcos: Keamanan Ditingkatkan
Kantor Wakil Presiden tidak memberikan komentar terkait hal ini.
Lucas P. Bersamin, Sekretaris Eksekutif Presiden, dalam pernyataannya mengatakan, “Saat ini, Wakil Presiden dianggap tidak relevan dengan tanggung jawab keanggotaan di NSC.”
Reorganisasi dewan ini juga bertujuan untuk menciptakan lembaga keamanan nasional yang lebih tangguh dan dapat beradaptasi dengan tantangan baru. Keputusan ini, yang ditandatangani pada 30 Desember dan dirilis pada hari Jumat, juga mencakup pengecualian mantan presiden dari keanggotaan dewan. Selain itu, Marcos diberikan wewenang untuk menunjuk pejabat pemerintah dan warga negara lainnya sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Melantik Luhut Menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
Sara Duterte, yang merupakan putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte, saat ini menghadapi tuduhan pemakzulan yang mengklaim dia terlibat dalam korupsi, inkompetensi, dan pengumpulan kekayaan secara ilegal selama masa jabatannya. Sara membantah semua tuduhan tersebut.
Selain itu, Sara juga pernah menyebut bahwa dirinya menyewa seorang pembunuh untuk membunuh Presiden, istri Presiden, dan sepupu Presiden yang juga menjabat sebagai juru bicara DPR jika dirinya terbunuh. Dia kemudian mengklaim bahwa pernyataannya tersebut telah disalahartikan.