kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden PAS Malaysia: Penting untuk ras yang mendominasi memimpin pemerintahan


Rabu, 12 Agustus 2020 / 18:16 WIB
Presiden PAS Malaysia: Penting untuk ras yang mendominasi memimpin pemerintahan


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Presiden Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Abdul Hadi Awang mengatakan, kelompok etnis Melayu sebagai mayoritas harus mengamankan posisi dominan dalam pemilihan umum mendatang untuk memastikan stabilitas politik di negeri jiran.

Malaysia menghadapi ketidakpastian politik sejak Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengundurkan diri pada Februari lalu, dan pemerintahan baru terbentuk dengan mayoritas hanya unggul tipis di parlemen.

Mahathir digantikan oleh Muhyiddin Yassin, yang pernah menjadi rekan dekatnya, dengan dukungan dari Partai Bersatu dan dua lainnya mewakili orang Melayu, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang tercoreng skandal dan PAS.

Abdul Hadi menyatakan, pemungutan suara mendatang sangat penting untuk meningkatkan perwakilan Melayu di parlemen, dan melegitimasi klaim koalisi pendukung Muhyiddin, Perikatan Nasional, untuk tetap berkuasa.

Baca Juga: Mahathir Mohamad dirikan partai baru untuk menggoyang kedudukan Muhyiddin Yassin

"Untuk memastikan stabilitas politik, penting untuk memiliki ras yang mendominasi masyarakat untuk memimpin pemerintahan," kata Abdul Hadi seperti dikutip Reuters.

Etnis Melayu, yang sebagian besar beragama Islam, membentuk sekitar 60% dari 32 juta populasi Malaysia, dengan sisanya sebagian besar etnis Tionghoa dan India.

PAS selama beberapa dekade terakhir telah mendorong untuk mendirikan negara Islam di Malaysia, kadang-kadang menuntut hukuman yang lebih keras terhadap Muslim untuk kejahatan, seperti perzinahan dan mengonsumsi alkohol, di bawah hukum Islam.

“Wilayah yang mayoritas Muslim harus diwakili oleh umat Islam. Demikian pula, wilayah yang mayoritas non-Muslim harus diwakili oleh non-Muslim,” ujar Abdul Hadi.

Koalisi Muhyiddin memenangkan suara untuk menggantikan ketua Majelis Rendah. Cuma kemudian, mengalami kemunduran ketika UMNO menyatakan akan mendukung pemerintah tetapi menarik diri dari koalisi, setelah mantan pemimpinnya Najib Razak dijatuhi hukuman penjara atas skandal 1MDB.

Baca Juga: Politik Malaysia bergejolak, Perdana Menteri Muhyiddin lengserkan ketua DPR

Abdul Hadi menyatakan, partai koalisi akan terus mendukung kepemimpinan Muhyiddin dan mencalonkannya sebagai kandidat Perdana Menteri mereka dalam pemilihan umum mendatang.




TERBARU

[X]
×