Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - PARIS. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan vaksin untuk mencegah COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus korona baru, dapat mulai diberikan segera setelah akhir tahun di Prancis jika disetujui oleh regulator.
"Kami akan mengorganisir kampanye vaksinasi yang cepat dan besar-besaran," kata Macron dalam pidato yang disiarkan televisi sembari merinci bagaimana negara itu akan mulai mengurangi penguncian akhir pekan ini.
“Kami akan sangat mungkin, dan menunggu otorisasi dari otoritas kesehatan, mulai vaksinasi populasi yang paling rentan, maka lanjut usia, paling cepat akhir Desember, awal Januari,” katanya, menambahkan kelompok populasi lain akan ditawarkan vaksinasi secara berurutan. .
Vaksinasi tidak wajib, kata Macron. Pemerintah di Eropa sedang bekerja untuk memetakan apa yang bisa menjadi skema vaksinasi terbesar dalam beberapa dekade. Tugas tersebut tampaknya sangat menakutkan di Prancis, yang memiliki tingkat kepercayaan salah satu negara paling rendah di dunia pada vaksin.
Baca Juga: Ibu negara Kolombia dinyatakan positif terkena virus corona (Covid-19)
Menurut jajak pendapat Ipsos untuk Forum Ekonomi Dunia, hanya 59% responden Prancis yang mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin COVID-19 jika tersedia, dibandingkan dengan 67% di Amerika Serikat dan 85% di Inggris.
Macron mengatakan komite ilmiah akan dibentuk untuk memantau vaksinasi dan sekelompok warga juga akan ambil bagian untuk memastikan transparansi.
Pejabat di Kementerian Kesehatan mengatakan satuan tugas yang diawasi oleh kantor perdana menteri saat ini bertanggung jawab atas aspek logistik dan bahwa peralatan untuk menyimpan vaksin pada suhu yang sangat rendah telah dibeli.