kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen kosmetik Shiseido akan jual unit bisnis sampo dan skincare murahnya


Jumat, 22 Januari 2021 / 14:00 WIB
Produsen kosmetik Shiseido akan jual unit bisnis sampo dan skincare murahnya
ILUSTRASI. Konter Shiseido di Jepang. REUTERS/Yuriko Nakao/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 6 NOV FOR ALL IMAGES


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Produsen kosmetik Jepang Shiseido tengah melakukan pembicaraan lanjutan untuk menjual bisnis sampo dan skincare affordable atau murah miliknya kepada CVC Capital Partners dengan harga sekitar US$ 1,45 miliar -US$ 1,9 miliar. 

Sumber Bloomberg yang mengetahui rencana itu mengatakan, langkah itu dilakukan Shiseido karena ingin fokus pada bisnis produk kecantikan premium. 

Direksi Shiseido sedang mempersiapkan rapat untuk memutuskan rencana divestasi dalam waktu dekat. Operasi yang ditargetkan akan dijual termasuk produk perawatan rambut Tsubaki. Produk-produk itu sebagian besar aktif di Jepang, China dan wilayah lain di Asia.

Baca Juga: Gara-gara flu burung, harga produk unggas Korea Selatan melejit

Saham Shiseido melonjak sebanyak 6,5% dalam perdagangan pagi di Tokyo pada Jumat(22/1), kenaikan intraday terbesar sejak November. Perusahaan ini telah mengonfirmasi sedang berdiskusi dengan CVC Capital untuk menjual unit tersebut tetapi  disebut belum ada keputusan resmi yang dibuat. Sementara perwakilan eksternal untuk CVC menolak berkomentar.

Shiseido sudah berdiri selama 140 tahun lebih sebagai apotek di distrik Ginza Tokyo. Perusahaan ini telah memperbaiki portofolionya karena pandemi virus corona telah mengubah rutinitas kosmetik dan perawatan pribadi sehingga memukul perusahaan kecantikan itu.

Bisnis lifestyle dan perawatan pribadi menyumbang sekitar sepersepuluh terhadap  pendapatan Shiseido pada tahun 2019, dengan penjualan tahunan sekitar 100 miliar yen.

Sumber Bloomberg tersebut mengatakan, kesepakatan potensial itu bakal mencakup beberapa operasi domestik dan luar negeri Shiseido. Negosiasi sedang berlangsung dan masih bisa ditunda atau dibatalkan. 

Baca Juga: Jangkauan mencapai 12.000 km, rudal Trident Inggris bisa hancurkan Rusia dan China

Shiseido menargetkan untuk keluar dari bisnis non-inti pada akhir 2021. Tahun lalu, Chief Executive Officer Shiseido Masahiko Uotani mengatakan penjualan aset mungkin diperlukan karena perusahaan memprioritaskan uang tunai.

Untuk tahun 2020, tahun fiskal terbaru Shiseido, perusahaan diproyeksikan membukukan kerugian operasional sebesar 4,7 miliar yen, dibandingkan dengan laba 114 miliar yen setahun sebelumnya, menurut perkiraan rata-rata analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Pendapatan diprediksi turun 19% menjadi 917 miliar yen. Shiseido diatur untuk melaporkan hasil pada 9 Februari.

Dalam beberapa tahun terakhir, Shiseido telah mengalihkan fokusnya ke portofolio kecantikan prestise kelas atas - yang mencakup Cle de Peau, NARS, dan merek Shiseido eponimnya - dan melakukan akuisisi untuk menambah portofolio mereka. 

Perusahaan kecantikan tersebut membayar US$ 845 juta pada 2019 untuk Drunk Elephant, merek perawatan kulit bergengsi yang populer di kalangan konsumen milenial dan Generasi Z yang terkenal dengan bahan-bahannya yang tidak beracun dan kemasan yang ramah Instagram.

Selanjutnya: Bos Sinovac angkat bicara soal vaksin Covid-19, sebut Jokowi dan Erdogan juga




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×