Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Produsen mobil global dan perusahaan barang mewah menghadapi pukulan besar dengan bisnis mereka di China karena gangguan yang disebabkan penyebaran virus corona baru nan mematikan yang dapat menyeret ekonomi China yang sudah melambat.
CNN melaporkan, Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus corona baru adalah salah satu "kota motor" China, tempat sejumlah pabrik mobil memasok pasar mobil terbesar di dunia.
General Motors (GM), Nissan, Renault, Honda dan Peugeot PSA Group adalah di antara beberapa perusahaan yang memiliki pabrik manufaktur besar di Wuhan.
Baca Juga: Mengenal kota Wuhan yang kini jadi buah bibir dunia gara-gara virus corona
Semua produsen mobil Barat mengoperasikan pabrik melalui usaha patungan dengan produen mobil Cina, termasuk mitra GM SAIC dan Dongfeng Motor Corporation, salah satu kelompok mobil terbesar di negara itu. Pabrik GM-SAIC di Wuhan memiliki sekitar 6.000 karyawan, sekitar 10% dari total tenaga kerja GM di Cina.
Kota berpenduduk 11 juta jiwa itu diisilasi secara parsial setelah bandara dan stasiun kereta api ditutup untuk keberangkatan penumpang pada Kamis (23/1) karena kekhawatiran akan merebaknya wabah corona. Semua layanan transportasi umum di kota telah ditangguhkan, dan beberapa jalan raya utama ditutup.
Setidaknya 10 kota dan hampir 30 juta orang di distrik Hubei pusat China menghadapi pembatasan perjalanan. Beijing dan Shanghai berada pada tingkat siaga tertinggi untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Gangguan transportasi dapat berimbas ke bisnis, dan merusak belanja konsumen pada saat pembuat mobil sudah berjuang dengan penurunan penjualan.
Industri mobil global berada dalam resesi yang dalam, yang menunjukkan beberapa tanda mereda. Jumlah mobil yang dijual di China, pasar terbesar di dunia, turun 2,3 juta pada 2019, menurut LMC Automotive. Pejabat Cina mengatakan penjualan bisa turun lagi tahun ini.
Penyebaran virus corona diperkirakan akan menekan pengeluaran selama liburan Tahun Baru Imlek, ketika konsumen biasanya menghabiskan lebih banyak untuk perjalanan, hiburan dan hadiah.
Baca Juga: Australia deklarasikan kasus pertama virus corona
Hitungan S&P Global, jika pengeluaran untuk layanan seperti transportasi dan hiburan turun 10%, pertumbuhan ekonomi China secara keseluruhan akan berkontraksi sekitar 1,2 poin persentase.
Produsen mobil Perancis Renault menjual hampir 180.000 kendaraan di China tahun lalu, atau sekitar 5% dari penjualan mobil globalnya. Renault memproduksi SUV andalannya - model Kadjar dan Koleos 2 - di pabrik Wuhan.
Pada 2018, Renault memproduksi 16.459 Kadjar dan 31.299 Koleos di Wuhan untuk memenuhi kebutuhan pasar Cina, kata juru bicara RiƩ Yamane kepada CNN Business. Angka penjualan untuk 2019 akan tersedia pada bulan Maret 2020.
Baca Juga: Cerita memilukan penduduk Wuhan saat menceritakan adegan kiamat di rumah sakit China
Menurut situs web Renault, pabrik Wuhan memiliki tenaga kerja 2.000 dan kapasitas tahunan 300.000 kendaraan.
Saham Renault turun 1% di Paris pada Jumat (24/1), memperbesar penurunan saham di pekan ini menjadi 7%. Saham Renault telah turun hampir 14% sepanjang tahun ini di tengah berlanjutnya skandal seputar mantan Chairman Renault Nissan Carlos Ghosn.
Produsen mobil PSA Group menjual merek Peugeot dan Citroen di Cina. Tahun lalu, perusahaan menjual sekitar 117.000 kendaraan di negara itu, turun 55% dari tahun sebelumnya.
Seorang juru bicara perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar pada ukuran operasinya di Wuhan, tetapi mengatakan bahwa perusahaan itu "menerapkan rekomendasi dari otoritas China."
Sementara bisnis patungan Honda di Wuhan menyumbang sekitar 11% terhadap pendapatan grup untuk tahun ini hingga Maret 2019 dan menyumbang sebagian besar pendapatan mobil Asia, menurut laporan keuangan. Honda membuka pabrik ketiga di Wuhan pada bulan April 2019 silam.
Renault dan Honda mengatakan pabrik Wuhan mereka sudah ditutup untuk liburan Imlek. Seorang juru bicara Honda mengatakan pabriknya ditutup mulai Kamis hingga 2 Februari 2020.
Sedangkan GM mengatakan mereka tetap mengikuti perkembangan dan menasihati karyawan yang merasa tidak enak badan untuk tidak datang bekerja.
Baca Juga: Virus corona: Korban meninggal melonjak jadi 41, warga terinfeksi capai 1.000 lebih
Produsen barang mewah goyah
Saham-saham di perusahaan barang mewah, yang biasanya diuntungkan oleh peningkatan belanja konsumen selama Tahun Baru China, juga terpukul pekan ini.
Saham LVMH yang memiliki Louis Vuitton dan Fendi, telah jatuh 4,5% sejak hari Senin pekan ini. Saham Gucci dan Balenciaga turun 5%, sementara saham Richemont, pembuat jam tangan Cartier, turun 6%.
Baca Juga: Provinsi Hubei konfirmasi 15 lagi kematian dan 180 kasus baru virus corona
"Perusahaan-perusahaan ini bersiap-siap terpukul untuk penjualan mereka," kata David Perrotta, kepala penyedia pembayaran internasional, Planet.
Pembatasan perjalanan dapat memiliki dampak signifikan pada penjualan selama periode pengeluaran dua minggu libut Imlek yang penting ini. "Padahal, pengecer barang mewah biasanya mengharapkan rejeki nomplok dalam penjualan kepada pembeli Cina," tambahnya.
Pada tahun 2018, konsumen Tiongkok di dalam dan luar negeri membelanjakan 770 miliar yuan (US$ 115 miliar) untuk barang-barang mewah, setara dengan sepertiga dari pengeluaran global, menurut McKinsey.
Perusahaan konsultan manajemen memperkirakan konsumen Cina menyumbang 40% dari pengeluaran dunia untuk barang-barang mewah pada tahun 2025 mendatang.
Baca Juga: Sudah menewaskan 41 orang, berikut fakta-fakta tentang virus corona baru