kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen OxyContin ajukan perlindungan kebangkrutan


Senin, 16 September 2019 / 17:46 WIB
Produsen OxyContin ajukan perlindungan kebangkrutan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pembuat OxyContin, Purdue Pharma LP akhirnya menyerah atas 2.600 tuntunan hukum yang menuduh perusahaan sebagai penyulut krisis kecanduan Opioid yang mematikan di Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini telah mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Minggu (15/9) malam.

Dewan Pengurus urdue telah melakukan pertemuan untuk menyetujui pengajuan kebangkrutan. Hal itu telah lama diperkirakan ketika perusahaan berupaya melakukan restrukturisasi berdasarkan persyaratan proposal untuk menyelesaikan litigasi yang meluas.

Purdue adalah satu di antara beberapa pembuat obat dan distributor yang telah dituntut karena memicu krisis kecanduan opioid di AS yang merenggut 400.000 nyawa dari tahun 1999 hingga 2017, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Baca Juga: Perkuat bisnis alat kesehatan, Indofarma (INAF) gandeng perusahaan asal Korea

Purdue yang mengajukan perlindungan Bab 11 di pengadilan federal kebangkrutan di White Plains, New York, mencapai kesepakatan tentatif untuk menyelesaikan tuntutan hukum dengan 24 negara bagian dan lima wilayah di AS, serta memimpin pengacara untuk lebih dari 2.000 kota, kabupaten dan penggugat lainnya.

Sebanyak 24 negara tetap menentang atau tidak berkomitmen pada penyelesaian yang diusulkan. Negara-negara ini menetapkan panggung untuk pertarungan hukum yang kontroversial mengenai siapa yang memikul tanggungjawab atas krisis kesehatan masyarakat di AS

Ribuan kota dan kabupaten, bersama dengan hampir setiap negara bagian telah menuntut perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Sackler itu. 
Tuntutan tersebut di antaranya mencari ganti rugi miliaran dolar, mengklaim perusahaan dan keluarga Sackler secara agresif memasarkan obat penghilang rasa sakit resep sementara menyesatkan dokter dan pasien tentang kecanduan dan risiko overdosis.




TERBARU

[X]
×