kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Produsen senjata Rusia dan China kembangkan drone dengan misil Smerch


Senin, 02 April 2018 / 03:30 WIB
Produsen senjata Rusia dan China kembangkan drone dengan misil Smerch
ILUSTRASI. Presiden Rusia dan Presiden China


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - YEREVAN. Produsen senjata asal Rusia Tecmash Research and Production Group (Tecmash) melanjutkan kerja sama dengan China untuk mengembangkan pesawat pengintai tanpa awak (drone) yang mampu meluncurkan misil tipe Smerch Multi Launch Rocket System (MLRS).

Mengutip kantor berita Rusia, TASS, Sabtu (31/3), pada pameran senjata masa depan, ArmHiTec 2018 yang dilangsungkan di Rusia hari Jumat (30/3), Wakil Direktur Utama Tecmash, Alexander Kochkin mengungkapkan sejak Februari 2017 Techmash mengembangkan senjata khusus atas inisiatif sendiri.

Ketika Penelitian Splav dan Asosiasi Produksi (bagian dari Tecmash) dilaporkan pada Februari 2017, perusahaan telah mengembangkan sebuah proyek atas inisiatifnya sendiri untuk menciptakan kendaraan udara tak berawak yang mampu meluncurkan misil Smerch MLRS.

Drone ini dirancang untuk tugas pengintaian dan penyerangan, serta dapat melayang di ketinggian 500 m selama 20 menit. Splav mengatakan pada saat itu diharapkan calon pelanggan untuk segera menunjukkan minat dalam proyek. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia tidak menunjukkan minat pada proyek sejauh ini, China mulai tertarik.

"Pekerjaan desain eksperimental bersama dengan pihak China sedang berlangsung," ujarnya, dilansir dari TASS.

Ia menambahkan, kerjasama dengan China ini tidak berlangsung diam-diam, melainkan sudah mendapatkan izin dari Kementerian Pertahanan Rusia, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Smerch adalah sistem peluncuran roket ganda 300 mm yang dikembangkan oleh Uni Soviet. Telah beroperasi sejak 1987 dan memiliki jangkauan tembak 20-120 km. Sementara, Smerch yang akan ditempatkan di drone memiliki ukuran lebih kecil dan memiliki jangkauan 90 km.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×