kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Publik Malaysia makin tidak puas, Mahathir pertimbangkan perombakan kabinet


Rabu, 20 November 2019 / 21:33 WIB
Publik Malaysia makin tidak puas, Mahathir pertimbangkan perombakan kabinet
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad usai menghadiri pelantikan Presiden RI Joko Widodo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 20 Oktober 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, ia akan mempertimbangkan perombakan kabinet untuk mengatasi ketidakpuasan publik yang meningkat atas pemerintahannya.

Pernyataan Mahathir soal reshuffle itu keluar selang beberapa hari setelah kekalahan partainya dalam pemilihan sela di Tanjung Piai yang berlangsung Sabtu (16/11) pekan lalu.

Pakatan Harapan (PH) mengalami kekalahan telak dari partai oposisi Barisan Nasional yang mencetak suara lebih dari 15.000 suara dalam pemilihan sela untuk kursi Parlemen Tanjung Piai.

Baca Juga: Meski India boikot CPO Malaysia, Mahathir tidak akan mencabut pernyataan soal Kashmir

Menurut Mahathir, para pemimpin Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), yang memperebutkan suara dalam pemilihan sela di bawah bendera PH, merasa perombakan kabinet perlu. Ini untuk menjawab keluhan publik atas berbagai masalah, seperti biaya hidup yang tinggi dan ekonomi.

"Sebagai Perdana Menteri, saya bertanggungjawab atas perombakan kabinet. Saya telah mendengarkan pandangan mereka, dan saya akan mempertimbangkan posisi mereka dalam perombakan kabinet," kata Mahathir dalam konferensi pers, Rabu (20/11) yang disiarkan langsung di halaman Facebook PH seperti dikutip Reuters.

"Tapi, (perombakan kabinet) itu tidak akan hari ini atau besok, melainkan setelah kami belajar dan mempertimbangkan prestasi dan kemampuan menteri saat ini. Setelah itu, kami akan membahas kemungkinan perombakan kabinet," ujar Mahathir.

Baca Juga: Mahathir: Malaysia terjebak di tengah perang dagang AS-China dan jadi sasaran sanksi

Kekalahan pada Sabtu lalu adalah yang terburuk dari empat kekalahan koalisi partai berkuasa dalam pemilihan sela, di tengah memudarnya kepercayaan publik atas Pemerintahan Mahathir yang baru memerintah satu setengah tahu.

Mengacu hasil survei lembaga independen Pusat Merdeka, popularitas Mahathir anjlok menjadi 41% pada Juli lalu, jauh di bawah angka 64% ketika dia mengambil alih kekuasaan.

Namun, Mahathir menyatakan, dia mungkin tidak tertarik untuk menggocok susunan kabinetnya jika itu akhirnya melecehkan kebijakan yang telah pemerintahannya tetapkan. Terutama, kalau itu menghalangi Malaysia menjadi tuan rumah KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tahun depan.

Baca Juga: Mahathir Mohamad: Jelas kami telah ditipu oleh orang-orang Goldman Sachs.

"Tindakan perombakan itu sendiri bukanlah solusi. Bahkan, mungkin akan menjadi masalah. Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Mahathir.

"Tahun depan, kita menghadapi masalah besar karena kita menjadi tuan rumah pertemuan APEC. Kita tidak bisa menganggap ini enteng. Kami ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin," tegasnya.

Informasi saja, aksi protes dengan turun ke jalan memaksa Chili untuk mundur dari menjadi tuan rumah KTT APEC tahun ini. Pemerintah AS dan Chili sedang mendiskusikan untuk menjadi tuan rumah pertemuan di AS pada Januari, tapi Malaysia tidak mendukung gagasan tersebut.

Baca Juga: Mahathir Mohamad hentikan proyek infrastuktur China di Sabah




TERBARU

[X]
×