kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Puncak Bulan Purnama atau Full Moon Maret 2022 Menandai Pergantian Musim Dingin


Jumat, 18 Maret 2022 / 10:20 WIB
Puncak Bulan Purnama atau Full Moon Maret 2022 Menandai Pergantian Musim Dingin
ILUSTRASI. Puncak Bulan Purnama atau Full Moon Maret 2022 Menandai Pergantian Musim Dingin


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Puncak bulan purnama Maret 2022 menandai pergantian musim dingin di wilayah Bumi belahan utara. Puncak bulan purnama ini telah terjadi pada tanggal 18 Maret 2022.

Baru-baru ini fenomena astronomi bulan purnama menghiasi langit malam di bulan Maret 2022 ini. Puncak bulan purnama yang terjadi 18 Maret ini  juga menandai pergantian musim dingin ke musim semi di Bumi belahan utara.

Meskipun kita di Indonesia hanya mengenal dua musim saja, yaitu musim hujan dan kemarau. Tetapi tidak di negara-negara lain yang terletak di belahan Bumi lainnya pula.

Di Bumi belahan Utara dan Selatan akan merasakan empat musim, yakni Semi, Panas, Gugur, dan Dingin. 

Berbicara tentang musim, fenomena puncak bulan purnama ini akan mengakhiri musim dingin di tahun 2022 ini. Tepatnya di negara-negara yang berada di Bumi belahan utara.

Mengutip dari Space, bulan purnama atau full moon yang terjadi hari ini ini mencapai puncaknya pada pukul 03:18 EDT atau waktu setempat. 

Bulan purnama di New York

Baca Juga: Ngeri! Asteroid Ini Baru Terdeteksi Dua Jam Sebelum Menghantam Atmosfer Bumi

Dengan ekuinoks musim semi yang tiba pada hari Minggu, 20 Maret 2022 mendatang. Ini sekaligus menandakan bahwa bulan purnama ini merupakan yang terakhir di musim dingin tahun 2022.

Bulan purnama yang terjadi di bulan Maret ini juga punya sebutan lain, loh. Worm Moon atau Bulan Cacing merupakan sebutan untuk bulan purnama yang terjadi bulan Maret.

Mengutip dari situs Alamanac, Worm Moon atau Bulan Cacing bukan berarti pada musim semi akan muncul cacin di tanah yag sedang menghangat ini.

Menurut penelitian lebih lanjut mengungkapkan penjelasan lain yang lebih masuk akal. Pada tahun 1760-an, Kapten Jonatahan Carver mengunjungi Naudowessie (sekarang Dakota) dan suku asli Amerika lainnya.

Baca Juga: Mengenal Aurora, Bagaimana Fenomena Ini Bisa Terjadi

Nama Worm Moon itu mengacu pada jenis cacing yang muncul dari kulit pohon yang mencair setelah musim bersembunyi saat musim dingin.

Tidak hanya Worm Moon saja, ternyata bulan purnama yang terjadi pada bulan Maret juga punya sebutan lain. Berikut nama-nama bulan purnama di bulan Maret:

  • Sugar Moono, menandai waktu ketika getah gula maple mulai mengalir
  • Wind Strong Moon, mengacu pada hari-hari berangin kencang yang datang tahun ini
  • Sore Eyes Moon, menyoroti sinar matahari yang menyilaukan yang memantulkan salju saat mencair di akhir musim dingin

Itulah beberapa hal yang menarik seputar bulan purnama yang puncaknya terjadi pada bulan Maret ini. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×