Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China mungkin telah terhindar dari infeksi virus corona, tetapi krisis kesehatan global telah memperlambat kemajuan rencana Presiden China Xi Jinping untuk mengubah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi pasukan tempur modern yang mampu melakukan operasi kekuatan jangka panjang.
Dilansir dari South China Morning Post, menurut Kementerian Pertahanan China, angkatan bersenjata terbesar di dunia dengan sekitar 2,3 juta personel ini tidak memiliki kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.
Baca Juga: Obama sebut respons Trump pada virus corona benar-benar berantakan
Sebaliknya, militer AS dan Rusia yang mengisi peringkat kedua dan ketiga terbesar di dunia, telah melaporkan masing-masing lebih dari 4.000 dan 1.000 kasus.
Tetapi PLA telah dipengaruhi dengan cara lain oleh penyakit yang pertama kali dilaporkan di Wuhan pada bulan Desember, hingga kini menginfeksi 3,9 juta orang di seluruh dunia ini.
Media pemerintah China Xinhua melaporkan masalah keamanan menunda program rekrutmen musim semi tahunannya, sementara Angkatan Laut PLA terpaksa mengubah pengaturan pelatihannya, beralih ke studi kelas tentang teori dan taktik militer.
"PLA masih merupakan pasukan wajib militer dan, mengingat pergantian tentara yang besar setiap tahun dan rencana rekrutmen dan pelatihan yang terlambat tahun ini, pandemi coronavirus telah mempengaruhi efektivitas tempur," kata Adam Ni, Direktur Pusat Kebijakan China, organisasi penelitian nirlaba yang berbasis di Canberra, Australia.
Baca Juga: Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang
Sementara menurut Charlie Lyons Jones, seorang peneliti dari program strategi dan pertahanan Institut Strategi Strategis Australia operasi angkatan laut China juga akan terpengaruh.
"Angkatan Laut Tiongkok, yang kekurangan langkah-langkah pengendalian penyakit yang sangat efektif, tidak mungkin menghindari wabah serupa coronavirus baru di atas kapal perangnya," katanya.
"Oleh karena itu, bahkan jika Angkatan Laut PLA saat ini memiliki nol personil yang terinfeksi oleh virus corona baru, posisinya sebagai angkatan laut yang dapat beroperasi secara efektif dalam periode ketegangan yang lebih tinggi dari normal tetap berbahaya," kata Jones.
Dia juga mempertanyakan klaim Beijing bahwa militer mereka bebas virus. “PLA memainkan peran penting dalam tanggapan China terhadap wabah coronavirus di Wuhan," kata dia.
Baca Juga: Apoteker India meninggal usai mencoba obat corona yang ia racik sendiri
"Gagasan bahwa tidak satu pun dari personel yang bekerja di lini depan di Wuhan ini terinfeksi oleh coronavirus akan tidak konsisten dengan pengalaman negara-negara dari seluruh dunia,"ujarnya.
Lebih dari 4.000 pekerja medis militer dikirim ke Wuhan sebagai bagian dari upaya China untuk menahan wabah pada titik nol.
