kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya sistem kesehatan yang buruk, vaksinasi corona di India jadi tantangan serius


Minggu, 20 Desember 2020 / 09:48 WIB
Punya sistem kesehatan yang buruk, vaksinasi corona di India jadi tantangan serius
ILUSTRASI. Virus corona di India. REUTERS/Francis Mascarenhas


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Dengan beban kasus corona yang melampaui 10 juta orang, India adalah negara terparah kedua di dunia yang terkena pandemi virus corona, hanya tertinggal dari Amerika Serikat.

Tapi negara ini berniat untuk keluar dari krisis dalam beberapa bulan mendatang dengan upaya vaksinasi besar-besaran, mencakup pada fase pertama hampir sebanyak populasi penduduk di AS.

Pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengidentifikasi 300 juta orang untuk menerima dosis pertama vaksin corona. Kelompok prioritas terdiri dari 30 juta pekerja perawatan kesehatan, polisi, tentara dan relawan, dan 270 juta orang rentan yaitu kebanyakan berasal dari warga negara berusia di atas 50 tahun dan 10 juta lainnya dengan penyakit penyerta yang serius.

Baca Juga: Tangkal ancaman invasi oleh China, Taiwan bangun kapal selam canggih

Produsen dari tiga kandidat vaksin virus corona terkemuka telah mengajukan izin penggunaan darurat, dan semuanya membutuhkan dua dosis untuk memberikan kekebalan yang cukup. Itu berarti total 600 juta dosis dan pemerintah Modi ingin menyelesaikan seluruh proses pada Agustus tahun depan.

Ini adalah upaya yang sangat ambisius, terutama untuk negara berkembang dengan infrastruktur pedesaan yang buruk dan sistem kesehatan masyarakat yang tidak memadai yang sudah tertekuk di bawah tekanan luar biasa dari virus corona.

Tapi India juga punya kelebihannya sendiri. Sebagai pusat global untuk pembuatan vaksin, jalur produksi massal dapat menghasilkan vaksin virus corona yang dikembangkan baik oleh perusahaan farmasi Barat atau di dalam negeri yang lebih cepat dan lebih murah daripada kebanyakan negara lain.

Dalam hal proses vaksinasi yang sebenarnya, India telah memiliki jaringan yang luas dan mapan di bawah Program Imunisasi Universal, yang menginokulasi sekitar 55 juta orang per tahun. 

Modi juga menyarankan agar negara tersebut dapat mengambil dari pengalamannya menyelenggarakan pemilu demokratis terbesar di dunia, mengadopsi pendekatan masyarakat secara keseluruhan yang melibatkan partisipasi negara bagian, distrik, masyarakat sipil, warga negara, dan pakar.

Baca Juga: Merasa kian terancam, Trump mau tutup dua kantor konsulat tersisa di Rusia

"Setiap orang India yang perlu divaksinasi akan divaksinasi," kata Menteri Kesehatan India Rajesh Bhushan pada konferensi pers pada 8 Desember lalu.

Dari tiga kandidat vaksin Covid-19 yang menunggu persetujuan dari regulator India, dua di antaranya diproduksi secara lokal di India.
Salah satunya adalah Covishield, vaksin yang dikembangkan oleh Oxford University dan AstraZeneca dan diproduksi oleh Serum Institute of India yaitu pembuat vaksin terbesar di dunia.

Yang lainnya adalah vaksin virus corona rumahan pertama di India, Covaxin, yang dikembangkan bersama oleh Bharat Biotech dan Dewan Riset Medis India yang dikelola pemerintah.

Selanjutnya: Negara-negara di Asia Pasifik tidak dijamin mendapat vaksin Covid-19 lebih awal




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×