kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Putin akan Angkat Bicara Soal Pencegahan Nuklir, Ketegangan dengan Ukraina Memanas


Kamis, 26 September 2024 / 05:42 WIB
Putin akan Angkat Bicara Soal Pencegahan Nuklir, Ketegangan dengan Ukraina Memanas
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin akan memimpin pertemuan Dewan Keamanan Rusia tentang pencegahan nuklir. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin akan memimpin pertemuan Dewan Keamanan Rusia tentang pencegahan nuklir pada hari Rabu (25/9/20204). 

Pertemuan ini dilakukan saat Moskow mempertimbangkan tanggapan atas permintaan Ukraina agar AS mengizinkannya menyerang jauh ke Rusia dengan rudal jarak jauh Barat.

Mengutip Reuters, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pertemuan Dewan Keamanan, sejenis politbiro modern yang terdiri dari pejabat Putin yang paling berkuasa termasuk para petinggi berpengaruh, merupakan peristiwa penting.

"Akan ada pidato dari presiden. Sisanya, karena alasan yang jelas, akan ditandai sebagai 'sangat rahasia'," kata Peskov kepada wartawan. 

Perang Ukraina yang telah berlangsung selama 2,5 tahun telah memicu konfrontasi paling serius antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962 - yang dianggap sebagai masa ketika kedua negara adidaya Perang Dingin itu hampir melakukan perang nuklir yang disengaja.

Putin, pengambil keputusan utama mengenai persenjataan nuklir Rusia yang sangat besar, sedang mempertimbangkan bagaimana tanggapan Rusia jika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa mengizinkan Ukraina menggunakan rudal yang dipasok Barat untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

Putin mengatakan pada 12 September bahwa Barat akan langsung berperang dengan Rusia jika Rusia memberikan izin tersebut kepada Ukraina dan bahwa Rusia akan dipaksa untuk membuat "keputusan yang tepat".

Baca Juga: Intelijen: Rusia Miliki Proyek Drone Perang Rahasia di China

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah mendesak sekutu-sekutu Kyiv selama berbulan-bulan untuk membiarkan Ukraina menembakkan rudal-rudal Barat termasuk ATACMS jarak jauh AS dan Storm Shadows Inggris jauh ke dalam wilayah Rusia untuk membatasi kemampuan Moskow dalam melancarkan serangan.

Rusia adalah kekuatan nuklir terbesar di dunia. Bersama-sama, Rusia dan Amerika Serikat mengendalikan 88% hulu ledak nuklir dunia.

Dipaksa berdamai

Pada Selasa (24/9/2024), Zelenskiy mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa perang antara Rusia dan Ukraina tidak dapat diredakan hanya dengan perundingan, tetapi Moskow harus dipaksa untuk berdamai.

Pernyataan Zelenskiy memantik tanggapan dari Peskov.

"Posisi seperti itu adalah kesalahan fatal, kesalahan sistemik," kata Peskov. "Ini adalah kesalahpahaman mendalam yang pasti akan berdampak pada rezim Kyiv. Mustahil memaksa Rusia untuk berdamai."

Rusia, yang maju di Ukraina timur dengan kecepatan tercepat dalam dua tahun pada bulan Agustus, menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina. Dan para pemimpin Barat seperti Presiden AS Joe Biden mengatakan Barat tidak dapat membiarkan Putin memenangkan perang.

Baca Juga: Ukraina: 60% Komponen Asing di Persenjataan Rusia Berasal dari China

Menurut seorang jenderal senior kepada Reuters dalam sebuah wawancara, NATO berencana untuk mengoordinasikan pengangkutan sejumlah besar pasukan yang terluka dari garis depan jika terjadi perang dengan Rusia, kemungkinan melalui kereta api rumah sakit karena evakuasi udara mungkin tidak memungkinkan.

Dengan Ukraina kehilangan kota-kota utama di Ukraina timur, perang memasuki apa yang menurut pejabat Rusia adalah fase paling berbahaya hingga saat ini. 

Putin telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat mempertaruhkan perang global atas Ukraina.

Rusia saat ini sedang dalam proses merevisi doktrin nuklirnya yang menetapkan keadaan di mana mereka mungkin menggunakan senjata nuklir.

Ketika konsensus global pasca-Soviet runtuh, demikian pula perjanjian pengendalian senjata Perang Dingin yang berupaya mengurangi laju dan bahaya perlombaan senjata.

Baca Juga: Intip 5 Senjata Terkuat Ukraina untuk Hadapi Rusia

Kremlin mengatakan bahwa setiap diskusi tentang pengganti Perjanjian New START AS-Rusia, yang berakhir pada tahun 2026, perlu memperhitungkan potensi nuklir Eropa - kependekan dari persenjataan Inggris dan Prancis.

"Kami belum menerima tanggapan dari Amerika mengenai hal ini, tetapi tentu saja kesepakatan diperlukan dan negosiasi harus dimulai sesegera mungkin," kata Peskov ketika ditanya tentang kemungkinan pengganti Perjanjian New START.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×