kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

Putin dan Xi Jinping Tegaskan Komitmen Bersama Lawan Neo-Nazisme dan Unilateralisme


Kamis, 08 Mei 2025 / 16:42 WIB
Putin dan Xi Jinping Tegaskan Komitmen Bersama Lawan Neo-Nazisme dan Unilateralisme
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping berbincang selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 8 Mei 2025. Yuri Kochetkov/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan terima kasih kepada Presiden China Xi Jinping atas kehadirannya dalam perayaan 80 tahun kemenangan atas Adolf Hitler dalam Perang Dunia Kedua. 

Dalam pertemuan tersebut, Putin menyatakan bahwa Rusia dan China kini bersatu melawan “neo-Nazisme”.

Kehadiran Xi dalam perayaan yang berlangsung minggu ini di Moskow memberikan dukungan penting bagi Kremlin, yang sejak awal menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai upaya melawan “Nazi masa kini”. 

Ukraina dan sekutunya menolak narasi tersebut, dan menuduh Rusia melakukan invasi bergaya kekaisaran.

Baca Juga: Kirim Surat ke Putin, Kim Jong Un Berjanji Perkuat Hubungan dengan Rusia

“Viktori atas fasisme yang dicapai dengan pengorbanan besar memiliki makna yang abadi,” ujar Putin kepada Xi pada Kamis (9/5). 

“Bersama teman-teman kami di China, kami dengan tegas menjaga kebenaran sejarah, melindungi ingatan akan peristiwa-peristiwa masa perang, dan menolak berbagai bentuk neo-Nazisme dan militerisme modern,” tutur Putin.

Xi Jinping menyatakan bahwa kedua negara, sebagai kekuatan besar dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, akan bekerja sama menentang “unilateralisme dan intimidasi”, ebuah pernyataan yang secara tersirat ditujukan kepada Amerika Serikat. 

Ia menegaskan bahwa China dan Rusia akan bersama-sama mempromosikan pandangan yang benar mengenai sejarah Perang Dunia Kedua, menjaga kewenangan dan status Perserikatan Bangsa-Bangsa, membela hak dan kepentingan Tiongkok, Rusia, dan negara-negara berkembang, serta mendorong globalisasi ekonomi yang setara, tertib, multipolar, dan inklusif.

Baca Juga: Putin Umumkan Gencatan Senjata 8-10 Mei, Ukraina Tuntut Perdamaian Segera

Kedua pemimpin bertemu di Kremlin, menyambut satu sama lain dengan hangat sebagai sahabat karib dan berjabat tangan di depan kamera, setelah berjalan dari arah berlawanan di salah satu aula termewah Kremlin.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×