Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Xi merupakan pemimpin paling berpengaruh di antara lebih dari dua puluh kepala negara asing yang hadir di Moskow dalam rangka memperingati akhir Perang Dunia Kedua.
Perayaan ini berlangsung di tengah momentum penting dalam perang Rusia-Ukraina, dengan tekanan dari Amerika Serikat agar kedua belah pihak mencapai kesepakatan damai.
Menanggapi perayaan tersebut, Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Selasa sebelumnya menyerukan agar negara-negara lain tidak mengirimkan personel militer mereka ke parade 9 Mei. Ukraina menyebut partisipasi dalam parade itu bertentangan dengan klaim kenetralan sejumlah negara terkait konflik tersebut.
Baca Juga: Kementerian Perdagangan China Sebut Tarif AS 'Keji' dan 'Unilateral'
Xi Jinping diperkirakan akan menandatangani sejumlah kesepakatan baru guna memperdalam kemitraan strategis “tanpa batas” yang diumumkan Rusia dan China pada tahun 2022, hanya tiga pekan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
China saat ini merupakan mitra dagang terbesar Rusia dan telah menjadi jalur penyelamat ekonomi bagi Moskow dalam menghadapi sanksi dari negara-negara Barat. Negeri Tirai Bambu juga menjadi pembeli utama minyak dan gas Rusia.