Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kekuatan gabungan militer Rusia dan China - yang menempati peringkat kedua dan ketiga pada Indeks Kekuatan global (PwrInx) dan hanya di belakang Amerika Serikat - akan mengerdilkan militer saingan barat mereka dalam sejumlah kategori utama.
China sudah memiliki jumlah terbesar dari pasukan aktif (2.183.000) dan pasukan darat (1.000.000) karena populasinya yang besar.
Sementara Rusia memiliki 900.000 pasukan aktif Rusia dan 400.000 pasukan darat. Jika ditotal, tentara gabungan China-Rusia masing-masing 3.083.00 dan 1.400.000.
Baca Juga: Terlihat jengkel, Putin bantah kritik Donald Trump terhadap bisnis keluarga Biden
Amerika Serikat, sementara itu, memiliki 1.372.000 tentara aktif dan 475.000 tentara darat. AS juga akan memiliki lebih sedikit kendaraan lapis baja, kendaraan artileri roket, jet tempur, dan kapal selam.
Rusia sudah memiliki cadangan nuklir terbesar di dunia, dengan perkiraan 6.375 hulu ledak nuklir. Diperkirakan 290 China akan membuat total aliansi potensial menjadi sekitar 6.665 atau 865 lebih banyak daripada 5.800 Amerika Serikat.
Baca Juga: Putin: Rusia tidak menentang kehadiran AS di Afghanistan
Terlepas dari besarnya kekuatan potensial di bawah aliansi militer Rusia-China, pengeluaran militer AS masih lebih dari dua kali lipat dari gabungan Rusia dan China.
Namun AS akan juga memiliki kelebihan di beberapa bidang, seperti memiliki lebih banyak pesawat tempur - dengan 13.264 dibandingkan dengan 7.373.
Kapal induk juga merupakan salah satu cara terpenting untuk memproyeksikan kekuatan di seluruh dunia - dan AS memiliki 11 dengan dua lagi sedang dibangun.
China memiliki dua dengan satu sedang dibangun, dan Rusia hanya memiliki satu kapal yang sangat tua - dengan Admiral Kuznetsov yang menyemburkan asap yang terkenal.