kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   0,00   0,00%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Putin: Operasi Militer AS di Afghanistan, tentu saja, tidak bisa disebut berhasil


Sabtu, 21 Agustus 2021 / 10:30 WIB
Putin: Operasi Militer AS di Afghanistan, tentu saja, tidak bisa disebut berhasil
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin naik limusin saat meninggalkan Villa La Grange setelah pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. Alexander Zemlianichenko/Pool via REUTERS.


Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (20/8) mengatakan, operasi dan penarikan militer Amerika Serikat atau AS di Afghanistan tidak bisa disebut berhasil.

"Mengenai operasi (militer AS) di Afghanistan, tentu saja, itu tidak bisa disebut berhasil," kata Putin dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. 

"Tapi, bukan kepentingan kami untuk berputar-putar dan terus membicarakannya sebagai kegagalan," ujarnya, seperti dikutip TASS. "Kami tertarik pada situasi yang stabil di negara itu. Hari ini, seperti apa adanya".

"Saya pikir, banyak politisi di Barat mulai memahami apa yang saya katakan, bahwa tidak bisa memaksakan standar asing tentang kehidupan dan perilaku politik di negara dan bangsa lain, mengabaikan kekhususan etnis dan agama mereka, dan tradisi sejarah mereka," tegas Putin.

Baca Juga: Biden: AS jaga komitmen suci dengan Taiwan dan Korea Selatan, beda dengan Afghanistan

Dia meminta negara-negara untuk mengkonsolidasikan upaya guna mendukung rakyat Afghanistan dan menormalkan situasi di negara itu. 

"Ini adalah pelajaran Afghanistan dan kami, bersama dengan mitra lain, dengan Amerika Serikat, dengan negara-negara Eropa, harus melakukan yang terbaik untuk mengkonsolidasikan upaya untuk mendukung rakyat Afghanistan," katanya.

"Untuk menormalkan situasi di negara itu, dan untuk menjalin hubungan bertetangga yang baik dengannya," imbuh Putin.

Memilih nasib mereka sendiri

Presiden Rusia menekankan, sikap yang berdasarkan rasa hormat di antara mitra harus menjadi aturan universal untuk semua negara. “Kesabaran diperlukan, apakah kita menyukai sesuatu atau tidak," tegasnya.

Baca Juga: Ini sejarah Taliban, kelompok yang kini menguasai Afghanistan



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×