kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Putin Peringatkan Barat Bakal Gunakan Senjata Nuklir Jika Hal Ini Terjadi


Kamis, 26 September 2024 / 16:31 WIB
Putin Peringatkan Barat Bakal Gunakan Senjata Nuklir Jika Hal Ini Terjadi
Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu memperingatkan bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan rudal konvensional,


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  MOSKOW. Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu memperingatkan bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan rudal konvensional, terutama jika serangan tersebut didukung oleh kekuatan nuklir Barat. 

Peringatan ini disampaikan di tengah pertimbangan Amerika Serikat dan Inggris untuk memberikan izin kepada Ukraina menggunakan rudal Barat menyerang wilayah Rusia.

Putin menjelaskan, perubahan doktrin nuklir Rusia ini merupakan respons terhadap situasi global yang terus berubah dan ancaman baru yang dihadapi Rusia. Dia menekankan bahwa Rusia akan menganggap serangan oleh negara non-nuklir yang didukung negara nuklir sebagai serangan gabungan terhadap Federasi Rusia.

Baca Juga: Putin akan Angkat Bicara Soal Pencegahan Nuklir, Ketegangan dengan Ukraina Memanas

“Kami akan menganggap serangan oleh negara non-nuklir dengan dukungan dari negara nuklir sebagai serangan bersama terhadap Rusia,” kata Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia. 

Ia juga menambahkan bahwa Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir jika mendeteksi peluncuran besar-besaran rudal, pesawat, atau drone yang mengancam wilayahnya.

Doktrin nuklir Rusia yang terakhir diperbarui pada tahun 2020 menyatakan bahwa penggunaan senjata nuklir hanya dilakukan jika terjadi serangan nuklir langsung atau serangan konvensional yang mengancam keberlangsungan negara. 

Namun, inovasi yang diumumkan Putin kali ini mencakup perluasan definisi serangan yang akan dianggap sebagai ancaman nuklir, serta penyertaan Belarusia sebagai sekutu yang dilindungi payung nuklir Rusia.

Baca Juga: Ukraina: 60% Komponen Asing di Persenjataan Rusia Berasal dari China

Amerika Serikat sebelumnya telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis oleh Rusia, khususnya selama konflik dengan Ukraina yang kini telah berlangsung lebih dari dua tahun. Konflik ini memicu konfrontasi paling serius antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, telah lama mendesak sekutu Barat untuk memberikan izin kepada Ukraina menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh seperti ATACMS dari AS dan Storm Shadows dari Inggris. Namun, Rusia telah memperingatkan bahwa hal ini dapat meningkatkan risiko perang global.

Menanggapi pernyataan Putin, kepala staf Zelenskiy, Andriy Yermak, menilai bahwa Rusia tidak lagi memiliki cara lain untuk mengancam selain dengan “pemerasan nuklir,” yang menurutnya tidak akan berhasil.

Baca Juga: Ini Pesan Joe Biden yang Terakhir Kalinya di Majelis Umum PBB

Putin dan Presiden AS Joe Biden sama-sama memperingatkan bahwa konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO bisa memicu Perang Dunia Ketiga.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×