kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Putin Puji Trump Seorang Pemberani, Sebut Rusia Siap Berdialog


Jumat, 08 November 2024 / 07:32 WIB
Putin Puji Trump Seorang Pemberani, Sebut Rusia Siap Berdialog
ILUSTRASI. Pada Kamis (7/11/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya Sergey Bobylev/TASS Host Photo Agency/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SOCHI. Pada Kamis (7/11/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan umum AS.

Putin memuji Trump karena menunjukkan keberanian ketika seorang pria bersenjata mencoba membunuhnya. Dalam kesempatan itu, Putin mengatakan Moskow siap berdialog dengan presiden terpilih dari Partai Republik tersebut.

Melansir Reuters, dalam pernyataan publik pertamanya sejak kemenangan Trump, Putin mengatakan Trump telah bertindak seperti pria sejati selama upaya pembunuhan terhadapnya saat ia berpidato di sebuah rapat umum kampanye di Pennsylvania pada bulan Juli.

"Menurut pendapat saya, ia berperilaku dengan cara yang sangat benar, berani, seperti pria sejati," kata Putin di klub diskusi Valdai di resor Laut Hitam Rusia di Sochi. 

Dia menambahkan, "Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepadanya atas pemilihannya."

Putin mengatakan pernyataan yang dibuat Trump selama kampanye pemilihan tentang Ukraina dan pemulihan hubungan dengan Rusia patut mendapat perhatian.

"Apa yang dikatakan tentang keinginan untuk memulihkan hubungan dengan Rusia, untuk mengakhiri krisis Ukraina, menurut pendapat saya, setidaknya patut mendapat perhatian," kata Putin.

Baca Juga: Kemenangan Trump Bikin Pemimpin Uni Eropa Cemas, Ada Seruan Bentuk Tentara Eropa

Trump mengatakan selama kampanye bahwa ia dapat membawa perdamaian di Ukraina dalam waktu 24 jam jika terpilih, tetapi belum memberikan banyak perincian tentang bagaimana ia akan berusaha mengakhiri perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Pimpinan Kremlin berusia 72 tahun itu hanya memberikan satu catatan peringatan: "Saya tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang. Saya tidak punya petunjuk."

Ketika ditanya tentang apa yang akan Putin lakukan jika Trump menelepon untuk mengusulkan pertemuan, Putin mengatakan ia siap untuk melanjutkan kontak jika pemerintahan Trump menginginkannya, dan siap untuk berdiskusi dengan Trump.

Rusia dan Trump telah berulang kali menepis beberapa klaim di media Barat bahwa Trump adalah semacam agen pengaruh Rusia, dengan menyebutnya sebagai omong kosong. 

Pejabat Rusia mengatakan bahwa selama masa jabatan pertamanya, dari 2017 hingga 2021, Trump bersikap keras terhadap Rusia.

Penasihat Khusus AS Robert Mueller menyelidiki tuduhan kolusi antara kampanye Trump dan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016, tetapi mengatakan dalam laporan tahun 2019 bahwa ia tidak menemukan bukti konspirasi.

Baca Juga: Kremlin Ungkap Alasan Vladimir Putin Tidak Memberi Selamat Kepada Donald Trump

Moskow juga telah berulang kali membantah pernyataan AS bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden 2024 dan pemilihan presiden lainnya serta menyebarkan disinformasi dalam upaya untuk menimbulkan kekacauan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×