Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Juru bicara kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyampaikan dua alasan mengapa Presiden Vladimir Putin tidak berencana untuk memberi selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilu AS.
Rusia dan Amerika Serikat memang bukan dua negara yang memiliki hubungan baik. Dua aktor utama perang dingin ini masih menyimpan kekesalan satu sama lain.
Kemenangan Trump dalam pemilu Presiden AS pun dilihat dengan dingin oleh Rusia. Putin bahkan disebut tidak akan mengucapkan selamat kepada sejawatnya itu.
Baca Juga: Rusia Penasaran Apakah Kemenangan Trump Bisa Mengakhiri Perang Ukraina
Mewakili Kremlin, Peskov mengaku belum tahu apa pun tentang niat Putin untuk memberi selamat kepada Trump.
Peskov hanya memberi isyarat bahwa sulit bagi Rusia untuk memberi selamat kepada negara yang tidak bersahabat dan ikut campur dalam konflik negara lain.
"Saya sarankan untuk mengingat bahwa kita berbicara tentang pemilu yang terjadi di negara yang tidak bersahabat dengan kita dan di negara yang terlibat dalam konflik Ukraina," kata Peskov, dikutip TASS.
Penghitungan suara hasil pemilu Presiden AS berakhir pada hari Rabu (6/11). Meskipun belum resmi disahkan, namun pantauan media menunjukkan bahwa Trump telah berhasil memperoleh lebih dari 270 suara elektoral, yang merupakan batas aman untuk menang.
Baca Juga: China Beri Selamat untuk Donald Trump, Hormati Hasil Pemilu AS
Tonton: Lengkap! Pidato Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Terpilih AS
Sejumlah pemimpin dunia bahkan sudah menyampaikan ucapan selamat, termasuk Presiden China, Xi Jinping, yang dekat dengan Putin.
Mengutip CNN, Xi telah mengadakan percakapan telepon dengan Trump untuk mengucapkan selamat.
Kementerian Luar Negeri China juga merilis pernyataan pada Rabu malam, yang menegaskan bahwa China menghormati pilihan rakyat Amerika dan mengucapkan selamat kepada Trump karena terpilih menjadi presiden.