CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.158   -56,66   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,33   -0,85%
  • LQ45 871   -5,01   -0,57%
  • ISSI 216   -2,15   -0,98%
  • IDX30 446   -1,96   -0,44%
  • IDXHIDIV20 539   -0,14   -0,03%
  • IDX80 125   -0,95   -0,75%
  • IDXV30 135   0,01   0,00%
  • IDXQ30 149   -0,40   -0,27%

Kremlin Benar-benar Kesal dengan Debat Donald Trump dan Kamala Harris, Kenapa?


Kamis, 12 September 2024 / 13:42 WIB
Kremlin Benar-benar Kesal dengan Debat Donald Trump dan Kamala Harris, Kenapa?
ILUSTRASI. Kremlin mengeluarkan pernyataan tajam terkait pembahasan mengenai Presiden Rusia Vladimir Putin dalam debat presiden AS. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam debat presiden pertama yang berlangsung di National Constitution Center, Philadelphia, pada Selasa malam, Kremlin mengeluarkan pernyataan tajam terkait pembahasan mengenai Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kedua kandidat presiden AS, Donald Trump dan Kamala Harris, saling bertukar argumen mengenai invasi Rusia ke Ukraina, dan pernyataan mereka tentang Putin telah menuai tanggapan keras dari Kremlin.

Kritik Harris dan Trump Terhadap Putin

Dalam debat tersebut, Kamala Harris mengkritik Trump dengan mengatakan bahwa Putin "akan memakanmu untuk makan siang," serta menambahkan bahwa jika Trump menjadi presiden, Putin "akan duduk di Kyiv sekarang." Harris juga memperingatkan bahwa jika Putin berhasil menginvasi Ukraina, ia mungkin akan beralih ke Polandia.

Donald Trump, di sisi lain, menolak untuk menyatakan secara jelas apakah ia ingin Ukraina memenangkan perang. Ia menyatakan bahwa ia dapat membantu kedua negara untuk memfasilitasi kesepakatan perdamaian.

Baca Juga: 67 Juta Orang Menonton Debat Pertama Kamala Harris-Donald Trump

Trump mengklaim bahwa ia bisa menyelesaikan konflik dalam waktu 24 jam dan menegaskan, "Saya ingin perang ini berhenti. Saya ingin menyelamatkan nyawa."

Harris merespons klaim tersebut dengan skeptis, mengatakan, "Saya percaya alasan Donald Trump mengatakan bahwa perang ini akan berakhir dalam 24 jam adalah karena ia akan menyerah begitu saja. Dan itu bukan siapa kami sebagai orang Amerika."

Tanggapan Kremlin terhadap Pembahasan Putin

Pernyataan Harris dan Trump mengenai Putin menarik perhatian Kremlin. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengungkapkan bahwa mereka tidak mengikuti debat secara langsung tetapi menyadari adanya laporan berita yang menyebut nama Presiden Putin.

Dalam pernyataannya, Peskov mengkritik penggunaan nama Putin sebagai alat dalam perjuangan politik domestik AS.

"Tentu saja, kami memperhatikan bahwa kedua kandidat menyebut nama presiden kami, menyebut negara kami. Posisi kami sangat jelas AS secara keseluruhan, terlepas dari partai mana kandidat berasal, memiliki sikap negatif, sikap tidak bersahabat terhadap negara kami," kata Peskov.

"Nama Putin digunakan sebagai salah satu instrumen dalam perjuangan politik domestik di AS. Kami benar-benar, benar-benar tidak menyukainya, dan kami berharap mereka akan meninggalkan nama presiden kami," tambahnya.

Baca Juga: Mayoritas Penonton Debat Setuju Bahwa Harris Lebih Unggul Dibanding Trump

Perbedaan Pendapat dengan Dukungan Sebelumnya dari Putin

Komentar Peskov kontras dengan pernyataan ringan Putin sebelumnya mengenai Kamala Harris. Dalam forum ekonomi pekan lalu, Putin memberikan dukungan jenaka untuk Harris dengan mengatakan bahwa karena Biden telah meminta pendukungnya untuk mendukung Harris,

"kami juga akan melakukan hal yang sama, kami akan mendukungnya." Putin juga mencatat bahwa Harris memiliki senyum yang "menyebarkan kebahagiaan" dan berharap hal itu dapat mencegah sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×