Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Bagaimana dengan perang?
Perang yang telah berlangsung selama 2,5 tahun di Ukraina memasuki fase yang menurut beberapa pejabat Rusia dan Barat dapat menjadi fase terakhirnya - yang paling berbahaya - setelah pasukan Moskow bergerak maju dengan kecepatan tercepat sejak minggu-minggu awal konflik dan Barat merenungkan bagaimana perang akan berakhir.
Putin pada tanggal 14 Juni menetapkan persyaratannya untuk mengakhiri perang. Yakni, Ukraina harus menghentikan ambisinya menjadi anggota NATO dan menarik semua pasukannya dari seluruh wilayah empat wilayah yang diklaim oleh Rusia.
Rusia mengendalikan Krimea, yang dianeksasinya dari Ukraina pada tahun 2014, sekitar 80% Donbas - zona batu bara dan baja yang meliputi wilayah Donetsk dan Luhansk - dan lebih dari 70% wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.
Berbicara selama beberapa jam pada hari Kamis, Putin mengecam "petualangan" para pemimpin Barat yang ia tuduh mendorong dunia ke "garis berbahaya" dengan berusaha menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia di Ukraina.
Tonton: Siapapun Pemenang Pemilu AS, Putin Tidak Terburu-buru untuk Akhiri Perang Ukraina
"Tidak ada gunanya memberi tekanan pada kami. Namun, kami selalu siap untuk bernegosiasi dengan mempertimbangkan sepenuhnya kepentingan bersama yang sah," kata Putin, beberapa detik setelah menegur Barat karena menjanjikan Ukraina dan Georgia keanggotaan NATO pada tahun 2008.
Ia mengatakan bahwa Barat tidak pernah menerima Rusia sebagai mitra yang setara sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, memperlakukannya sebagai kekuatan yang kalah dan memperluas aliansi militer NATO yang dipimpin AS ke arah timur menuju Rusia.
Rusia, kata Putin, siap untuk memulihkan hubungan dengan Amerika Serikat, tetapi keputusan ada di tangan Washington. Putin juga mengatakan bahwa Tiongkok adalah "sekutu" Rusia.
Ketika ditanya tentang peringatan Kamala Harris bahwa Putin akan menyanta Trump untuk makan siang, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berkata sambil terkekeh: "Putin tidak makan orang."