Sumber: Washington Post | Editor: Sanny Cicilia
TOKYO. Bagi para pelari yang mencintai spot unik, ada tawaran menarik dari Korea Utara. Untuk pertama kalinya, negara tertutup ini membuka jalanan bagi pelari turis dalam gelaran maraton Pyongyang.
Berbagai perusahaan perjalanan mengklaim dibanjiri permintaan turis yang ingin mengikuti acara tanggal 13 April ini. Perlombaan meliputi lari maraton penuh atau 42 kilometer untuk atlet terpilih yang diundang, serta lomba setengah maraton (21 km) dan 10 kilometer.
Banyak daerah di Korea Utara yang tertutup. Namun, jalan besar Pyongyang dan monumennya merupakan kawasan yang masih bisa diakses warga asing dibanding tempat lainnya.
Maraton akan dimulai dari Stadium Kim Il Sung, stadion dengan 70.000 kursi, menuju Monumen Tentara China, lalu ke area Universitas Kim Il Sung.
Setelah itu, pelari akan melewati jembatan Sungai Taedong menuju ke bagian timur kota dan kembali ke stadium.
Mendorong sektor pariwisata, salah satunya dengan gelaran maraton, merupakan salah satu cara Korea Utara memperoleh pendapatan. Biasanya lebih menampilkan pertunjukan seni, namun masih sporadis. Gelaran maraton ini sekaligus untuk memperingati perayaan ulang tahun Kim Il Sung, pemimpin pertama Korea Selatan, yang jatuh pada 15 April 2014.
Di awal tahun ini, pemerintah Korea Utara mengumkan akan membuat zona pariwisata dan perdagangan khusus di beberapa area. Negara yang dijalankan pemimpin muda Kim Jong Un sebelumnya sudah mengungkapkan memiliki resor ski mewah untuk menarik pengunjung.
"Saya rasa, orang-orang jauh lebih tertarik pada 'Pyongyang' ketimbang maratonnya," kata Simon Cockerrel, karyawan agen travel Koryo Tours di China. Dia bilang, sudah ada 200 orang warga dalam dan luar negeri yang mendaftar.
Anda tertarik ikut maraton ini?