Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -AMERIKA SERIKAT. Video kampanye Trump mendapat protes. Salah satunya dari penerbit band ikonik Queen. Mereka minta video kampanye Donald Trump diturunkan. Pasalnya, Trump menggunakan lagu We Will Rock You sebagai lagu latar dalam video kampanyenya.
Dalam Twitternya, Kamis (10/10), Trump mengunggah video kegiatan kampanyenya. Dalam videonya, Trump tampak sedang berbicara dengan latar suara lagu Queen tersebut. Pasca protes, video beserta kicauan Trump itu telah dihapus dari Twitter Minggu (13/10) lalu. "Video ini kini telah dinonaktifkan sebagai tanggapan terhadap laporan oleh pemilik hak cipta,” begitu bunyi kicauan Trump tersebut saat ini. (15/10).
Dikutip dari Slate, tak lama setelah video tersebut diunggah, perwakilan dari Queen memberi tahu Buzzfeed News bahwa lagu We Will Rock You digunakan tanpa mendapatkan izin.
Oh iya, ini bukan yang pertama terjadi kepada Queen. Band asal Inggris tersebut juga pernah meminta Trump untuk tidak menggunakan lagu mereka. Pada tahun 2016, Queen juga komplain saat lagu We Are The Champions dimainkan di Konvensi Partai Republik pada tahun 2016.
Tak hanya Queen, Trump juga sempat mendapatkan komplain akibat pilihan musiknya untuk kampanye. Awal pekan ini, perwakilan Prince juga memprotes Trump karena menggunakan lagu Purple Rain dalam kampanye, sebelum kampanye di kampung halaman sang artis pada Kamis malam.
“Prince Estate tidak akan pernah memberikan izin kepada Presiden Trump untuk menggunakan lagu-lagu sang pangeran (Prince)," kicau Prince Twitter.
Twitter tersebut juga memasukkan salinan surat tahun 2018 dari pengacara kampanye Trump yang mengatakan: @Kampanye tidak akan menggunakan musik Prince sehubungan dengan kegiatannya ke depan.
President Trump played Prince’s “Purple Rain” tonight at a campaign event in Minneapolis despite confirming a year ago that the campaign would not use Prince’s music. The Prince Estate will never give permission to President Trump to use Prince’s songs. pic.twitter.com/FuMUPzSWOe— Prince (@prince) October 11, 2019
Penggunaan lagu dari band-band legendaris bakal semarak, seiring dengan masa kampanye pemilihan presiden AS. Selama ini, para artis tak mengetahui penggunaan lagu-lagu mereka lantaran diserahkan ke publiser. Agar kejadian ini tak berulang, bank legendaris lain GNR dalam Twitter Axl telah secara resmi meminta agar musik mereka tidak digunakan dalam aksi unjuk rasa Trump atau yang terkait dengan Trump.