kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rabu berdarah, 6 tewas saat pasukan keamanan Myanmar menembaki pendemo


Rabu, 03 Maret 2021 / 17:04 WIB
Rabu berdarah, 6 tewas saat pasukan keamanan Myanmar menembaki pendemo
ILUSTRASI. Seorang petugas polisi membidik senjata selama bentrokan dengan pendemo yang melakukan unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021. REUTERS/Stringer


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

Protes di pusat Kota Myingyan juga berubah menjadi kekerasan, ketika pasukan keamanan menghadapi pengunjuk rasa yang berjongkok di belakang perisai merah buatan yang dihiasi dengan tanda tiga jari, simbol perlawanan untuk gerakan anti-kudeta.

"Mereka menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam," kata seorang relawan medis di tempat kejadian kepada AFP yang menambahkan, sedikitnya 10 orang terluka, seperti Channel News Asia lansir.

Demonstrasi juga berlanjut di Yangon, kota terbesar Myanmar, pada Rabu, dengan pengunjuk rasa menggunakan ban dan barikade kawat berduri untuk memblokir jalan-jalan utama serta memperlambat polisi.

Di pusat Kota Pansodan Road, dekat persimpangan Pagoda Sule yang terkenal, pengunjuk rasa menempelkan cetakan wajah pemimpin junta Min Aung Hlaing di tanah, sebuah taktik yang bertujuan untuk memperlambat pasukan keamanan.

Di Kota San Chaung, yang telah menjadi lokasi bentrokan hebat dalam beberapa hari terakhir, gas air mata memenuhi jalan-jalan saat polisi anti-huru hara menghadapi pengunjuk rasa.

Selanjutnya: Menteri Luar Negeri ASEAN akan berdialog dengan junta militer Myanmar




TERBARU

[X]
×