kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Raja Malaysia berkonsultasi dengan penguasa, di tengah pembahasan kondisi darurat


Sabtu, 24 Oktober 2020 / 11:44 WIB
Raja Malaysia berkonsultasi dengan penguasa, di tengah pembahasan kondisi darurat
ILUSTRASI. Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri?ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.?REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Istana menyatakan, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah akan berkonsultasi dengan penguasa Melayu lainnya untuk membahas proposal Perdana Menteri Muhyidin Yassin. Sebelumnya seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa perdana menteri telah meminta raja untuk menyatakan keadaan darurat.

Mengutip Reuters, Sabtu (24/10), Muhyiddin bertemu dengan raja pada hari Jumat untuk menyampaikan proposal darurat yang mencakup penangguhan parlemen, menurut sumber - sebuah langkah yang dikecam pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai upaya perdana menteri untuk mempertahankan kekuasaan di tengah perebutan kekuasaan.

Proposal itu muncul ketika Malaysia melihat kebangkitan kasus virus corona dan saat Muhyiddin menghadapi tantangan kepemimpinan dari Anwar, yang bulan lalu mengatakan dia mendapat dukungan mayoritas di parlemen untuk menggulingkan perdana menteri.

Istana tidak mengidentifikasi rekomendasi yang dibuat oleh Muhyiddin, dan mengatakan raja akan segera mengadakan konsultasi dengan penguasa Melayu lainnya.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia minta Raja mengumumkan keadaan darurat?

"Al-Sultan Abdullah sangat memahami perlunya pemerintah negara untuk terus mengatasi ancaman Covid-19," kata istana dalam sebuah pernyataan. 

Council of Rulers, yang mengelompokkan kepala sembilan keluarga kerajaan Malaysia, memiliki kekuasaan untuk tidak memberikan persetujuan dari undang-undang apa pun dan mempertimbangkan masalah kebijakan nasional.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan para penguasa akan bertemu pada hari Minggu.

Kantor Muhyiddin belum mengomentari proposal darurat tersebut.

Pemerintah dijadwalkan untuk mengusulkan anggaran 2021 pada 6 November, dan ada pertanyaan apakah itu dapat mengumpulkan mayoritas di parlemen untuk itu.

Kekalahan anggaran akan dihitung sebagai mosi tidak percaya pada Muhyiddin dan bisa memicu pemilihan. Aturan darurat mungkin berarti anggaran tidak akan digunakan untuk pemungutan suara pada saat itu.

Selanjutnya: Robert Kuok, bos hotel Shangri-La yang jadi orang terkaya di Malaysia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×