kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Raja Salman teken MoU US$ 65 miliar di China


Jumat, 17 Maret 2017 / 07:12 WIB
Raja Salman teken MoU US$ 65 miliar di China


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

BEIJING. Raja Salman masih sibuk berkeliling Asia. Setelah Jepang, Raja Arab Saudi ini melanjutkan kunjungan bisnisnya ke China.

Sejumlah kesepakatan bisnis antara dua negara terjadi. Diperkirakan, potensi investasi antara kedua negara mencapai US$ 65 miliar.

Seperti diketahui, kunjungan Arab Saudi ke sejumlah negara di Asia dalam rangka mengamankan penjualan minyak di masa depan. Agenda lain, memuluskan rencana penawaran saham perdana (IPO) raksasa minyak milik pemerintah Saudi Aramco.

Arab Saudi telah berupaya meningkatkan penjualan minyak ke China yang merupakan pasar minyak terbesar kedua di dunia. Ini dilakukan lantaran Arab Saudi kehilangan pangsa pasar di Rusia pada tahun lalu.

Dalam sambutannya, Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa China adalah pasar bagi ekspor minyak yang andal dan stabil.

"Untuk waktu yang lama, China dan negara Islam lainnya telah saling menghormati dan memiliki kerja sama win-win solution," terang Xi seperti dikutip Reuters, Kamis (16/3).

Menanggapi pujian tersebut, Raja Salman berharap China dapat memainkan peran yang lebih besar dalam urusan Timur Tengah. Pertemuan kedua negara kuat ini menghasilkan nota kesepahaman (MoU).

MoU itu dalam bentuk 21 penawaran mulai dari investasi pada pabrik minyak, petrokimia, sektor e-commerce dan pasar energi terbarukan.

Teman lama

Contoh, Saudi Basic Industries Corp (SABIC) dan Sinopec sepakat mengembangkan proyek petrokimia di China dan Arab Saudi. Sinopec dan SABIC merupakan perusahaan petrokimia terbesar di dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Ming mengatakan, nota kesepahaman terjadi karena Xi Jinping dan Raja Salman merupakan teman lama.

Sebelum bertandang ke China, Arab Saudi telah berinvestasi di Jepang dalam bentuk 11 kesepakatan bilateral dan 20 MoU sektor swasta.

Di Indonesia, kunjungan Raja Salman diharapkan mengucurkan investasi hingga US$ 25 miliar dan kerjasama antara Pertamina dan Aramco. Sementara di Malaysia, Aramco diharapkan akan berkolaborasi dengan perusahaan minyak Petronas.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×