Sumber: Businessinsider | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekayaan Pendiri Microsoft, Bill Gates berkurang sekitar US$ 52 miliar atau 30% pada Kamis (4/7), menyusul penyesuaian perhitungan Bloomberg Billionaires Index.
Penurunan ini bukan akibat kerugian investasi, melainkan karena Bloomberg mengoreksi metode valuasi kekayaan Gates agar lebih mencerminkan donasi amal yang telah ia lakukan.
Dengan revisi tersebut, posisi Gates dalam daftar orang terkaya dunia turun dari peringkat ke-5 menjadi ke-12.
Baca Juga: Kekayaan Bill Gates Susut 30%, Kini Tertinggal dari Mantan Asistennya di Microsoft
Kekayaannya kini tercatat sebesar US$ 124 miliar, turun dari sebelumnya lebih dari US$ 175 miliar.
Posisinya digantikan oleh mantan asisten sekaligus penerusnya sebagai CEO Microsoft, Steve Ballmer, yang kini memiliki kekayaan sebesar US$ 172 miliar.
Gates juga berada di bawah Larry Page dan Sergey Brin pendiri Alphabet, Jensen Huang CEO Nvidia, serta Warren Buffett CEO Berkshire Hathaway dalam daftar tersebut.
Penyesuaian ini merujuk pada pernyataan Gates dalam blog pribadinya pada Mei lalu. Ia menyebut kekayaan bersihnya sebesar US$ 108 miliar dan menegaskan komitmen untuk menyumbangkan hampir seluruh hartanya melalui Bill & Melinda Gates Foundation dalam 20 tahun ke depan.
Gates memperkirakan yayasannya akan menghabiskan lebih dari US$ 200 miliar sebelum ditutup pada 2045.
Baca Juga: Telah Sumbang Rp 1.645 Triliun, Bill Gates Pastikan Anak-anaknya Tak Akan Miskin
Hingga akhir Desember 2024, Gates dan mantan istrinya, Melinda French Gates, telah menyumbangkan total US$ 60 miliar ke yayasan tersebut, sementara Warren Buffett menyumbang sekitar US$ 43 miliar.
Saat ini, Gates memiliki sekitar 1% saham di Microsoft dan telah menerima lebih dari US$ 60 miliar dalam bentuk dividen dan saham.
Sebagian besar kekayaannya kini dikelola oleh Cascade Investment, yang menanamkan dana ke berbagai sektor seperti properti, energi, dan perusahaan swasta maupun publik.
Steve Ballmer Kini Lebih Kaya dari Gates
Kondisi ini menarik, karena Ballmer yang memulai karier di Microsoft pada 1980 sebagai asisten presiden perusahaan, kini memiliki kekayaan yang melampaui Gates.
Pada saat bergabung, ia menerima gaji pokok sebesar US$ 50.000, ditambah 10% dari pertumbuhan laba yang dihasilkannya. Karena kompensasinya dinilai terlalu tinggi, Microsoft kemudian memberikan saham sebagai gantinya.
Ballmer menjadi CEO Microsoft pada tahun 2000 dan mundur pada 2014 dengan kepemilikan sekitar 4% saham perusahaan. Kini ia juga dikenal sebagai pemilik klub basket NBA, Los Angeles Clippers.
Baca Juga: Bill Gates Bicara Soal Warisan Setelah Sumbangkan Harta US$ 100 Miliar Lebih
Nilai saham Microsoft telah melonjak lebih dari sepuluh kali lipat dalam satu dekade terakhir, mencapai hampir US$ 500 per lembar.
Hal ini menjadikan Microsoft sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi kedua di dunia setelah Nvidia, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 3,7 triliun.
Dalam wawancaranya di podcast "Acquired", Ballmer mengisahkan komentar mendiang Charlie Munger, mitra bisnis Warren Buffett, yang mempertanyakan keputusannya untuk mempertahankan saham Microsoft, berbeda dengan Gates dan Paul Allen yang memilih diversifikasi.
“Steve, saya bertanya-tanya mengapa Anda masih mempertahankan saham Microsoft, sementara rekan-rekan Anda sudah tidak,” kata Munger, yang dikenal lugas.
Baca Juga: Bill Gates Akan Tutup Yayasan Miliknya pada Akhir 2045, Ini Alasannya
Ballmer menjawab, “Tidak, Charlie, saya memang tidak sepintar itu. Tapi saya sangat setia.”