Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Raksasa tambang emas asal Amerika Serikat (AS) Newmont, berencana melakukan pemangkasan tenaga kerja sebagai bagian dari langkah besar efisiensi biaya.
Menurut laporan Bloomberg News yang mengutip sumber internal Perusahaan pada Rabu (27/8/2025).
Baca Juga: CFO Newmont Karyn Ovelmen Mundur, Posisi Diisi Sementara oleh Orang Dalam
Meski belum mengungkap jumlah pasti, Newmont menargetkan penghematan sebesar US$300 per ons. Target ini berpotensi berujung pada ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Bloomberg melaporkan, Newmont ingin menekan biaya agar lebih sejalan dengan pesaingnya yang beroperasi dengan struktur biaya lebih rendah.
Pada kuartal yang berakhir 30 Juni 2025, perusahaan mencatat all-in sustaining cost (AISC) indikator biaya operasional total industri emas sebesar US$1.593 per ounce, naik 2% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Langkah efisiensi ini mengikuti strategi yang diumumkan tahun lalu, yakni melepas aset non-inti, memangkas tenaga kerja, serta menurunkan utang, pasca akuisisi besar-besaran terhadap perusahaan tambang Australia, Newcrest Mining.
Per akhir Desember 2024, Newmont memiliki sekitar 22.200 karyawan dan 20.400 kontraktor. Bloomberg menyebut, sebagian staf sudah mulai menerima pemberitahuan terkait rencana PHK.
Baca Juga: Tokopedia Bakal PHK Ratusan Karyawan? Ini Jawaban Juru Bicara
Para eksekutif dan manajer divisi juga dilaporkan tengah menggelar pertemuan internal membahas pemangkasan tenaga kerja dan opsi efisiensi lainnya, termasuk kemungkinan pengurangan insentif jangka panjang.
Hingga berita ini diturunkan, Newmont belum memberikan tanggapan resmi atas laporan tersebut.