kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   1.000   0,04%
  • USD/IDR 16.674   9,00   0,05%
  • IDX 8.656   15,78   0,18%
  • KOMPAS100 1.186   -3,94   -0,33%
  • LQ45 850   -3,97   -0,47%
  • ISSI 310   0,37   0,12%
  • IDX30 440   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 513   0,40   0,08%
  • IDX80 133   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,43   0,31%
  • IDXQ30 141   0,02   0,01%

Ramalan Mengerikan Bapak AI: Pengangguran Massal di Depan Mata


Jumat, 05 Desember 2025 / 10:31 WIB
Ramalan Mengerikan Bapak AI: Pengangguran Massal di Depan Mata
ILUSTRASI. Pelopor kecerdasan buatan Geoffrey Hinton mengatakan AI dapat memicu perombakan ekonomi besar-besaran yang akan meninggalkan jutaan pekerja di belakang. REUTERS/Mark Blinch


Sumber: Fortune | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Bernie Sanders: 100 Juta Pekerjaan Terancam!

Senator Bernie Sanders berusaha mengukur taruhannya. Dalam laporannya bulan Oktober, yang sebagian didasarkan pada perkiraan ChatGPT, ia memperingatkan bahwa hampir 100 juta pekerjaan di AS dapat digantikan oleh otomatisasi.

Pekerja di sektor makanan cepat saji, layanan pelanggan, dan pekerjaan manual menghadapi risiko tertinggi, tetapi pekerjaan kerah putih seperti akuntansi, pengembangan perangkat lunak, dan perawat juga dapat mengalami pemotongan signifikan.

“Ini bukan hanya tentang ekonomi,” tulis Sanders. “Pekerjaan, entah itu sebagai petugas kebersihan atau ahli bedah otak, adalah bagian integral dari keberadaan manusia. Mayoritas orang ingin menjadi anggota masyarakat yang produktif... Apa yang terjadi ketika aspek penting dari eksistensi manusia itu dihilangkan dari hidup kita?”

Senator Mark Warner juga menyuarakan kekhawatiran serupa, memperingatkan bahwa gangguan ini bisa menyerang anak muda terlebih dahulu dan paling keras, berpotensi mendorong tingkat pengangguran di antara lulusan perguruan tinggi hingga 25% dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Tonton: Fenomena Makan Tabungan Masih Berlanjut di Tengah Pelemahan Daya Beli

Kesimpulan

Geoffrey Hinton, "Bapak AI", mendukung prediksi para raksasa teknologi seperti Gates dan Musk mengenai potensi AI untuk menghilangkan kebutuhan manusia bekerja. Namun, ia memperingatkan bahwa transisi ini akan memicu pengangguran massal karena perusahaan besar secara aktif mengganti pekerja manusia dengan sistem AI yang lebih murah demi keuntungan. Meskipun AI akan menciptakan pekerjaan baru, Hinton pesimis jumlahnya akan menutupi yang hilang, dan ia menekankan bahwa industri ini didorong oleh keuntungan jangka pendek, bukan hanya kemajuan ilmiah. Laporan ini juga menyoroti prediksi Bernie Sanders bahwa hampir 100 juta pekerjaan AS berisiko digantikan, baik pekerjaan kerah biru maupun kerah putih. Kesimpulannya, masa depan AI saat ini masih "berkabut," namun adaptasi dan penggunaan teknologi untuk memperkuat keterampilan adalah kunci bagi pekerja agar dapat bertahan.

Selanjutnya: DJP Sumatera Utara Blokir 107 Rekening Penunggak Pajak

Menarik Dibaca: Rekening Bersama Pasangan Apa Penting untuk Keuangan Keluarga? Ini Jawabannya




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×