Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan bahwa reformasi pajak penghasilan yang ia sahkan pekan lalu akan mengalirkan 28 miliar reais (sekitar US$5,25 miliar) ke perekonomian negara itu pada 2025.
Melansir Reuters pada Senin (1/12/2025), reformasi ini menjadi salah satu janji politik utama Lula menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Tertekan, Sektor Konsumer Seret Indeks di Awal Desember
Kebijakan baru tersebut menaikkan batas pendapatan bebas pajak menjadi 5.000 reais per bulan, jauh di atas batas sebelumnya yang sebesar 3.036 reais, dan lebih dari tiga kali lipat upah minimum.
Selain itu, beban pajak juga diturunkan bagi pekerja dengan penghasilan hingga 7.350 reais per bulan.
Dalam pidato TV nasional, Lula menyebut perubahan ini sebagai langkah yang “menyerang akar utama ketimpangan” di Brasil dan akan menjadi “stimulus luar biasa” bagi sektor perdagangan, industri, dan jasa.
Untuk mengimbangi potensi penurunan penerimaan negara, pemerintah juga menyetujui pengenaan pajak baru bagi individu dengan pendapatan tahunan di atas 600.000 reais.
Baca Juga: Penurunan Aktivitas Manufaktur Jepang Melambat pada November, PMI Menguat Tipis
“Relaksasi pajak penghasilan ini berarti lebih banyak uang di kantong rakyat—yang artinya daya beli naik dan konsumsi meningkat,” kata Lula.
Ia menambahkan, “Ini langkah penting untuk mengubah realitas ketimpangan ini, tapi baru langkah pertama. Kami tidak akan berhenti di sini.”













