Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Australia bergerak dalam rentang sempit pada perdagangan Senin (1/12/2025) seiring pelemahan saham-saham konsumer yang menekan indeks, sementara kenaikan tipis saham pertambangan belum mampu mengangkat pasar secara signifikan.
Indeks acuan S&P/ASX 200 tercatat hampir stagnan di level 8.611,60, membuka bulan Desember dengan nada lemah setelah mencatat kinerja November terburuk dalam 11 tahun terakhir.
Sektor consumer staples menjadi penekan utama. Saham Treasury Wine Estates ambles hingga 6,4% ke A$5,45—level terendah sejak Agustus 2015, setelah perusahaan mengumumkan potensi pencatatan impairment atas asetnya di Amerika Serikat.
Baca Juga: Saham Australia Cetak Rekor Tertinggi, Ditopang Lonjakan Saham Litium
Pelemahan juga merembet ke ritel besar, dengan Woolworths turun 0,8% dan Coles melemah 0,5%.
Di sektor keuangan, indeks financials merosot 0,4%. ANZ Group terkoreksi 0,6%, sementara tiga bank besar lainnya masih bertahan di zona hijau.
Investor terlihat melakukan rotasi portofolio dari saham bank menuju sektor pertambangan yang dinilai masih undervalued, di tengah kekhawatiran pelemahan laba dan sinyal berakhirnya siklus pelonggaran kebijakan moneter.
Pasar kini memperhitungkan kemungkinan Bank Sentral Australia (RBA) kembali menaikkan suku bunga tahun depan.
Kontrak swap menunjukkan peluang 42,1% terjadinya kenaikan suku bunga pada Desember 2026. Data produk domestik bruto (PDB) kuartalan yang akan dirilis Rabu menjadi penentu sentimen menjelang rapat kebijakan RBA pekan depan.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Turun ke Level Terendah dalam 4 Bulan, Terseret Saham Tambang
Di sisi lain, saham pertambangan menguat 0,6% didorong harga tembaga dan emas yang stabil. BHP naik 0,6%, Rio Tinto menguat 0,3%, dan Fortescue bertambah 0,2%.
Dari saham individual, AUB Group anjlok hingga 18,2% ke level terendah dalam tujuh bulan setelah calon pembelinya meninggalkan negosiasi akuisisi senilai A$5,25 miliar.
Operator bursa ASX Ltd juga melemah 1,7% ke A$57,21 akibat gangguan pada platform pengumuman perusahaan.
Sementara itu, indeks acuan Selandia Baru S&P/NZX 50 turut turun 0,3% ke 13.455,35.













